Sosialisasi TV Digital di DIY melalui 100 Kelompok Informasi Masyarakat

Rakhmat Sutopo, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo DIY. (Foto: Istimewa)

YOGYAKARTA – Sosialisasi migrasi TV Analog ke TV Digital yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui berbagai media, mulai dari media sosial, majalah, koran, televisi, radio, online, podcast, sampai videotron. Namun yang menarik sosialisasi Analog Switch Off (ASO) melalui pertemuan atau tatap muka antaranggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).

“Salah satu yang kami andalkan adalah sosialisasi melalui kelompok informasi masyarakat (KIM). Jumlah KIM di DIY hampir 100 kelompok. Materi sosialisasi kami buatkan sebagai bahan KIM, sosialisasikan ke masyarakat,” ujar Rakhmat Sutopo, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo DIY, kepada Wiradesa, Rabu 8 Juni 2022.

Menurut Rakhmat, tantangan terbesar adalah memahamkan masyarakat apa itu TV Digital, karena sampai saat ini masih ada yang berasumsi TV Digital adalah TV streaming atau TV berbayar. Untuk itu Diskominfo DIY melakukan sosialisasi atau edukasi melalui beragam media dan tatap muka, mulai dari medsos, bikin majalah, koran, TV, radio, online, podcast sampai videotron. Targetnya memahamkan masyarakat sekaligus mengajak mereka menyiapkan diri beralih ke digital. “Sosialisasi kami laksanakan dengan menggandeng KPID DIY,” jelas Rakhmat.

Baca Juga:  BI DIY Launching “SIAP QRIS” di JCM

Sosialisasi pada intinya mencakup tiga hal, yakni 1. Manfaat siaran digital, 2. Jadwal ASO, dan 3. Pengadaan pembagian Set Top Box atau STB sebagai alat bantu penerimaan sinyal digital. Pengadaan STB dengan tiga cara yakni pertama disediakan gratis oleh penyedia mux untuk masyarakat miskin, kedua disediakan gratis oleh pemerintah atau bantuan pemerintah (banper) dan ketiga masyarakat mampu diharapkan membeli sendiri. Harga berkisar Rp 150 ribu sampai dengan Rp 250 ribu per unit.

Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo DIY mengungkapkan, sosialisasi TV Digital sudah mulai dilakukan sejak tahun 2020 dan saat ini sudah makin banyak masyarakat yang paham. “Buktinya pada sosialisasi belakangan ini warga umumnya sudah tahu ASO dan TV Digital, bahkan kebanyakan warga bisa menyebutkan keunggulan TV Digital berkat banyaknya sosialisasi oleh kita dan juga pihak TV,” papar Rakhmat.

Rakhmat berharap, sebaiknya ada semacam killer content yakni konten siaran yang hanya ada di TV Digital. Misalnya siaran sepakbola atau bulutangkis atau apapun yang diminati masyarakat. Sehingga mau tidak mau kalau mau nonton ya harus beralih ke TV Digital.

Baca Juga:  Wakapolres Purbalingga Mendadak Cek Ketertiban dan Kedisiplinan Anggota

Untuk soal penerima STB gratis bagi masyarakat miskin, Diskominfo DIY belum bisa buka datanya. “Besok siang (Kamis, 9/6/2022) akan ada sosialisasi lebih dulu dari Kemenkominfo. Setelah besok klir, akan kami sampaikan ke masyarakat,” ujar Rakhmat. Penyaluran STB gratis langsung dari pusat.

Ketua Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Sleman, H Suripto SH MSi siap menyukseskan program migrasi TV Analog ke TV Digital di wilayah Sleman. Sejumlah anggota KIM sejak 30 April 2022 menyampaikan informasi tentang jadwal dan tahapan ASO kepada masyarakat, melalui jaringan KIM di tingkat kapanewon (kecamatan) dan kalurahan. Semoga sampai 2 November 2022, warga Sleman telah terbiasa dan siap menerima siaran TV Digital. (Ilyasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *