Tata Cara Bertani Organik Hasilnya Ciamik

Mas Ipin memanen padi organik (Foto: Koran Memo)

TRENGGALEK – Bertani dengan cara organik, ternyata hasilnya tidak hanya maksimal, tetapi juga berkualitas. Terbukti dengan penggunaan pupuk dan bokashi organik, serta pestisida nabati maupun hayati hasil produksinya meningkat. Tata cara Bertani organik hasilnya ciamik.

Cara Bertani organik itu dilaksanakan para petani di Trenggalek Jawa Timur. Pengelolaan tata cara bertani lokal di Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek mendapat respons positif dari Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Mas Ipin sapaan akrab Mochamad Nur Arifin dibuat kagum dengan penggunaan bahan-bahan pertanian serba organik yang sukses meningkatkan hasil produksi. Apresiasi itu disampaikan dalam kegiatan labuh panen, Kamis 10 Maret 2022.

“Agenda hari ini sebenarnya labuh panen, namun labuh panen di desa ini cukup unik dan langka,” kata Mas Ipin. Unik dan langka yang dimaksud, kata Mas Ipin adalah terbebasnya daerah itu dari serangan hama wereng. Selain terbebas dari serangan hama wereng, hasil pertanian di Desa Wonoanti juga melimpah meskipun serba tradisional.

“Kenapa saya bilang langka, karena banyak sawah sekarang gagal panen, dan disini bisa panen. Penyebab gagal panen karena organisme hama wereng, namun di Wonoanti ini bisa panen karena dieksekusi dengan pendekatan organik,” kata dia.

Baca Juga:  Endang Semiarti Dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Biologi UGM

Penggunaan organik itu mulai dari bokashinya, pupuk organik hingga pestisidanya baik nabati maupun hayati menggunakan organik. Rupanya penggunaan organik jauh lebih efektif ketimbang kimia di daerah tersebut.

“Kita ingin lihat, makanya tadi kita panen terus hasilnya kita lihat. Disitu juga ada kontrol yang menggunakan pupuk kimia (NPK) dan ada varietas lain dari hasil persilangan. Ternyata yang lokal ini lebih adaptif di wilayah sini,” ujarnya.

Mas Ipin ingin mengkaji lebih jauh tata cara bertani lokal di Desa Wonoanti yang memanfaatkan bahan-bahan serba organik. Jika hasilnya bisa labil, Mas Ipin ingin agar konsep itu bisa disebarluaskan kepada para petani lainnya di Bumi Menak Sopal.

“Jadi intinya saat ini saya dan kepala dinas ingin menguji bertani secara kearifan lokal di Wonoanti ini bisa menghasilkan pada yang tidak hanya baik secara produktivitas, namun juga sehat. Kita ingin lihat hasilnya, disaat semua banyak yang kena wereng, ini bisa panen,” pungkasnya. (*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *