Kerjasama Petani, Swasta, dan Pemerintah Tingkatkan Produksi Padi

Uji coba peralatan pertanian modern. (Foto: Koran Memo)

TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menginisiasi kerjasama antara petani, swasta, dan pemerintah untuk meningkatkan produksi padi di wilayah Bumi Menak Sopal. Untuk pelaksanaan awal dimulai di lahan 350 hektar dan nantinya meliputi lahan 13.000 hektar.

Dalam kerjasama ini, pemerintah sebagai fasilitator dan menyiapkan regulasinya. Sedangkan pihak swasta sebagai penyedia peralatan pertanian modern dan pembeli hasil petani dengan harga tinggi, dan petani melaksanakan budidaya pertaniannya.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek melakukan uji coba program Indeks Pertanian 400 (IP 400) di lahan seluas 350 hektar. Inovasi dalam berusaha tani untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan sehingga bisa tanam dan panen 4 kali dalam setahun itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Untuk mewujudkan itu, pemerintah setempat bekerja sama dengan PT Maxxi Tani Teknologi sebagai mitra petani dalam setiap tahap penanaman. Skemanya perusahaan akan menyediakan sarana produksi yang dipinjamkan kepada para petani. Kemudian hasilnya bakal dibeli dengan harga yang baik.

“Sinergi, kolaborasi antara petani, kemudian swasta dan juga pemerintah ini menjadi satu platform baru di Trenggalek yang harapannya nanti bisa meningkatkan produktivitas yang ujungnya pada peningkatan penghasilan. Trenggalek memang ingin mewujudkan IP 400 tapi benar-benar bertahap,” kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Kamis 14 April 2022.

Baca Juga:  Bela Kepentingan Petani Tembakau, P4TM Deklarasi di Pamekasan

Untuk mewujudkan IP 400, berbagai teknologi modern dalam dunia pertanian itu diterjunkan. Seperti misalnya penyemprotan pestisida menggunakan drone, alat pertanian rotavator yang bisa menjangkau segala medan dan sejumlah peralatan canggih lainnya yang dikembangkan PT Maxxi Tani Teknologi.

“Kita memerlukan teknologi pertanian. Kemudian kita bekerja sama dengan PT Maxxi, yang kemudian memfasilitasi hingga saprodi-nya disediakan oleh PT dan dipinjamkan kepada petani. Sampai mereka nanti mengambil produk dari petani ini dengan harga yang baik. Karena diproyeksikan untuk menjadi beras premium,” kata Mas Ipin.

Untuk diketahui, sebanyak 350 hektar sawah yang dilakukan uji coba itu ada di beberapa desa. Sementara ada sebanyak 350 hektar sawah yang dilakukan uji coba IP 400 dengan kualitas beras premium dari sekitar 13.000 hektar sawah yang tersebar di seluruh wilayah Bumi Menak Sopal.

“Kita punya sekitar 13.000 hektar sawah dan percobaannya sekitar 350 hektar yang tersebar di beberapa desa atau kecamatan di Trenggalek,” pungkasnya. Jika di Trenggalek berhasil, maka kerjasama atau kolaborasi antara petani, swasta, dan pemerintah daerah bisa dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. (*)

Baca Juga:  Tanaman Padi di Madiun Terserang Virus Kerdil Rumput

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *