KULONPROGO-Tinggal seorang diri, Sumedi (53) mendirikan gubuk bambu, untuk dijadikan sebagai hunian sehari-hari. Karena keterbatasan ekonomi, warga asli Nologaten dan pernah merantau selama 40 tahun di Surabaya nekat membangun gubuk bambu tak jauh dari Kali Progo di wilayah RT 20 Padukuhan Karangwetan, Salamrejo, Sentolo, Kulonprogo. Ia menempati lahan kebun milik sang kakak.
“Kalau KTP masih beralamat di Medaeng Surabaya. Setahun ini mengontrak rumah di RT 18 Karangwetan. Setahun Rp 7 juta. Kerja serabutan. Karena berat buat ngontrak rumah maka niatnya bikin gubuk bambu seadanya dulu buat tinggal,” kata Sumedi kepada wiradesa.co, Minggu 4 Agustus 2024.
Saat masih tinggal di Surabaya Sumedi mengaku kerja sebagai satpam di SMK Petra Surabaya. Lelaki dengan dua putra kini menghabiskan waktu dengan ternak kambing selain kerja serabutan.
Dikataka Sumedi, mendirikan gubuk buat tempat tinggal dilakukan seminggu belakangan. Modalnya dari menjual sepeda motor GL Pro miliknya.
“Fisik bangunan seadanya. Lantai masih tanah. Atap asbes. Dinding pakai banner bekas sumbangan. Ukuran 5×6 meter. Satu atap dengan ranggon kandang kambing,” kata Mul, warga setempat yang ikut membantu mendirikan gubuk bersama Senen.
Selain modal sendiri beberapa orang sudah membantu alakadarnya misalnya memberi bambu, memberi amben tempat tidur dari bambu. Dibantu Mul dan Senen, Sumedi kini tengah membikin WC sederhana.
Sumedi mengatakan, dirinya tak menolak apabila ada warga atau siapa pun mau urun-urun membantu apa saja. “Ya syukur kalau ada yang mau membantu. Ini saja bersyukur sudah dibantu tenaga oleh Pak Mul, Pak Senen, bambu dari Bu Wasilah. Semoga bisa lekas bisa ditinggali sembari bercocok tanam atau tani serta ternak kambing,” ujarnya. (Sukron)