UGM berkomitmen untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan di masa depan guna mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Salah satu wujud komitmen tersebut dengan mengembangkan Smart Agri Plant Factory.
Pengembangan Smart Agri Plant Factor merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas dan berkelanjutan yang dilakukan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). Fasilitas ini dibangun untuk menjawab kebutuhan solusi pertanian yang inovatif dan adaptif. Dilengkapi dengan pemanfaatan teknologi tanpa tanah seperti otomatisasi untuk pemberian nutrisi, pengamatan kualitas air dan udara, serta pencahayaan. Lalu, hidroponik dan kecerdasan buatan untuk memperkirakan perumbuhan tanaman, panen, serta diagnosis kesehatan tanaman. Melalui sistem ini memungkinkan pertumbuhan tanaman dalam lingkungan terkontrol sepenuhnya.
“Ini memungkinkan pertanian dilakukan di dalam ruangan, terlindung dari variabilitas cuaca dan tantangan lingkungan eksternal,” jelas koordinator penelitian di Smart Agriculture Research, Dr. Andri Prima Nugroho, Jum’at (23/2) di sela-sela peresmian Smart Agri Plant Factory di FTP UGM.
Pengembangan teknologi ini, lanjutnya, bertujuan sebagai wahana riset dan pengembangan teknologi pertanian terkini. Selain itu juga sebagai alternatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman guna memastikan keamanan pangan yang berkelanjutan, mengurangi penggunaan pestisida dan air, serta meminimalkan jejak karbon aktivitas pertanian.
Andri menjelaskan penelitian yang dilakukan berfokus pada optimasi kondisi lingkungan untuk berbagai jenis tanaman, respon pertumbuhan, dan perilaku tanaman untuk memastikan Smart Agri Plant Factory dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik berbagai ekosistem dan kondisi geografis. Teknologi pengamatan pertumbuhan tanaman secara non-kontak dan non-destruktif, baik 2D maupun 3D, serta studi perilaku pergerakan tanaman, digunakan untuk menilai kondisi tanaman selama budidaya dalam lingkungan terkontrol. “Harapannya dengan mengetahui kondisi optimal dan respon tanaman, dapat diimplementasikan dalam pengaturan berbagai macam parameter input dalam ekosistem pertanian,” paparnya.
Inovasi ini dirancang sebagai solusi atas tantangan global seperti perubahan iklim, keamanan pangan, dan kebutuhan akan efisiensi penggunaan lahan. Menggabungkan teknologi canggih dengan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan, Smart Agri Plant Factory bertujuan untuk merubah paradigma produksi pangan menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, modern dan berkelanjutan.
Ketua DTBP FTP UGM, Prof. Dr. Lilik Sutiarso, menegaskan bahwa Smart Agri Plant Factory bukan sekedar inovasi. Namun merupakan revolusi dalam melihat dan mengelola produksi pangan di masa depan.
“Dengan menghadirkan solusi cerdas dan berkelanjutan, kami berharap dapat berkontribusi secara nyata dalam mengatasi masalah keamanan pangan global dan mitigasi perubahan iklim,” tuturnya.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Eni Harmayani, M.Sc., menyampaikan apresiasi atas diresmikannya Smart Agri Plant Factory yang merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi tim multidisiplin yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peneliti di Smart Agriculture Research. Dikembangkan melalui kerja sama lintas disiplin ilmu Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian (EMP), dan Laboratorium Teknik Lingkungan dan Bangunan Pertanian (TLBP) dan diperkuat oleh dukungan dari mitra industri PT. Inamas Sintesis Teknologi (INASTEK) .
“Kehadiran Smart Agri Plant Factory ini harapannya menjadi salah satu pemicu untuk riset-riset selanjutnya dalam upaya memitigasi perubahan ilkim. Disamping itu juga menjadi model sistem agroindustri yang cerdas dan berkelanjutan sertabisa mengakomodasi kearifan lokal,” urainya.
Sementara, Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mirwan Ushada, STP. M.App.Life.Sc., berharap Smart Agri Plant Factory kedepan mampu mendukung flagship penelitian di UGM. Mirwan menyebutkan ada lima flaghsip penelitian translasional dan transdisiplin. Dua diantaranya yang menjadi prioritas adalah kemandirian pangan dan perubahan iklim dan adaptasi lingkungan.
“Universitas akan mendukung pengembangan Smart Agri Plant Factory sebagai sarana riset dan percontohan,” terangnya.
Dalam acara peluncuran yang sama, UGM tidak hanya memperkenalkan Smart Agri Plant Factory, tetapi juga memamerkan serangkaian inovasi pertanian terdepan lainnya. Dr. Radi, kepala Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, memperkenalkan teknologi canggih seperti drone pertanian yang dikhususkan untuk pemantauan dan pengelolaan lahan, drone mapping yang mendukung analisis topografi dan manajemen sumber daya alam, serta robot lengan 6 axis yang menawarkan solusi automasi dalam penanganan panen. Selain itu, teknologi autonomous tractor yang memungkinkan pengolahan lahan dengan efisiensi dan akurasi tinggi, serta berbagai prototipe inovatif hasil kerjasama penelitian antara dosen dan mahasiswa, turut diperkenalkan.
Inisiatif ini merupakan bukti nyata dari kerja sama tim peneliti di Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, yang berambisi menjadikan departemen tersebut sebagai pusat keunggulan dalam pengembangan teknologi pertanian modern. Melalui pengenalan teknologi-teknologi ini, UGM berkomitmen untuk memimpin transformasi pertanian menuju era yang lebih inovatif, efisien, dan berkelanjutan. (*)