KULONPROGO– Rajab adalah bulan yang tepat untuk menanam kebaikan. Kemudian kebaikan itu akan dipanen pada Ramadan nanti.
Dalam bulan Rajab ada sebuah peristiwa penting yang dialami Rasulullah Muhammad Saw, yakni Isra Mikraj. Kepala Kankemenag Kulonprogo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu dalam pengajian di Balai Kalurahan Tanjungharjo, Nanggulan, Jumat (9/2/2024) malam.
Dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw tersebut, beberapa hikmah dapat diambil pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Yang pertama bahwa Nabi Isra Mikraj saat berada di tahun kesedihan (duka cita). Karena baru saja ditinggal wafat Sang Paman, Abu Thalib dan istri tercinta Siti Khadijah. Hal ini memberi pelajaran bahwa setiap manusia hidup itu tidak pernah lepas dari ujian dan masalah. “Kuncinya, kita harus menerima dengan ikhlas dan ridha, pasti ada jalan keluar serta ambil hikmah di balik masalah tersebut,” ujar Wahib Jamil.
Kemudian yang kedua, sebelum Isra Mikraj, Nabi Muhammad Saw dibelah dadanya. Kemudian dibersihkan hantinya dan diisi dengan hikmah.
“Jadi kita harus selalu membersihkan hati dari sifat-sifat yang tidak baik. Hal ini harus kita biasakan dengan berbuat baik, menyesal jika berbuat salah, serta rajin beristighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT,” imbuhnya.
Yang ketiga bahwa dalam perjalanan Mikraj Nabi Muhammad Saw ditunjukkan beberapa tanda kekuasaan Allah Swt sebagai teladan dalam kehidupan manusia. Paling banyak terkait dengan kehati-hatian dengan harta. Harta harus dicari dengan jalan yang baik, dan dibelanjakan secara baik juga. Sedang yang keempat, bahwa dari Isra Mikraj tersebut Rasulullah mendapat perintah salat.
“Maka jagalah salat agar kita selalu mendapat pertolongan Allah Swt,” pungkasnya. (*)