YOGYAKARTA – Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Makassar menggunakan Genose C19 sebagai alat screening bagi siswa SD-SMP dalam Pembelajaran Tatap Muka di sekolah.
“Kami mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Makassar dalam menggunakan GeNose C19 di institusi pendidikan. UGM sendiri tengah mempersiapkan penerapan GeNose C19 di lingkungan universitas, sebab selama ini kami lebih memfokuskan dalam melayani penggunaan GeNose C19 bagi eksternal,” kata Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Prof Paripurna saat menerima kunjungan Wali Kota Makassar Danny Pomanto di Gedung Rektorat UGM, beberapa waktu lalu.
Prof Paripurna mengatakan, penggunaan GeNose C19 telah terlebih dahulu dilakukan di sektor transportasi. Namun, apabila digunakan dalam dunia pendidikan dan industri akan memudahkan proses screening dan tidak membuat karyawan atau siswa merasa tidak nyaman, karena metode pemeriksaan dengan GeNose C-19 yang non-invasif.
Dikatakan, GeNose C19 saat ini juga telah digunakan di berbagai industri seperti sektor perhotelan, perkantoran, dan di berbagai institusi pendidikan untuk membantu mengurangi angka penyebaran Covid-19.
Menurut Wali Kota Makassar Danny Pomanto, kondisi pandemi yang saat ini mulai terkendali harus diimbangi dengan kewaspadaan kita Bersama. “Sehingga meskipun saat ini Makassar telah berada dalam PPKM level 2, pemerintah tetap waspada untuk terus melakukan screening dan tracing, salah satunya dengan menggunakan Genose C19 serta PCR sebagai golden standard,” katanya.
Penggunaan GeNose C19 pada institusi pendidikan merupakan salah satu langkah yang dapat digunakan untuk menyediakan kapabilitas sanitasi dan kesehatan bagi civitas akademis. Terlebih, penggunaan GeNose C19 bisa memastikan bahwa sekolah menempatkan kesehatan dan keselamatan guru dan murid.
Kuwat Triyana selaku ketua tim pengembang Genose C19 mengatakan bahwa GeNose C19 dapat membantu dalam screening yang cepat dan efektif, terutama pada institusi pendidikan. Pihak peneliti juga secara terus menerus melakukan pembaruan data agar dapat lebih akurat dalam mendeteksi varian baru Covid-19. Selain itu, juga selalu memastikan pelaksanaan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) lapangan agar bisa menginterpretasikan data dengan tepat.
“Berdasarkan penggunaan harian, GeNose C19 mampu memberikan akurasi yang baik. Genose C19 digunakan sebagai syarat untuk peserta PTM. Hasil positif tidak akan diperkenankan masuk sekolah dan diharuskan melakukan karantina mandiri selama 7-14 hari. Apabila terdapat gejala, maka bisa melakukan tes PCR. Hal ini diharapkan bisa menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat Makassar,” pungkas Danny. (*)