Mbah Kasiran, Jualan Es Krim Sisakan Penghasilan Buat Sedekah

Mbah Kasiran dan gerobak es krimnya (Foto: Wiradesa)

BANTUL – Hujan yang turun deras memaksa Mbah Kasiran langsung menepikan gerobak es krim miliknya diarahkan menuju salah satu ruko berhalaman longgar di wilayah Ngestiharjo Kasihan. Lelaki 84 tahun asal Santren Kelurahan Dukuh RT 03 RW 8 Kecamatan Bayat, Klaten itu pun ngiyup membaur bersama beberapa pengendara motor menghindari guyuran air hujan pada Senin 18 Oktober 2021 sore.

“Jualan es krim di Yogya sudah 15 tahun. Ngontrak bareng-bareng 6 orang. Semua dari Bayat. Masih satu desa. Sama-sama jualan es krim,” terang Mbah Kasiran.

Alasan tetap jualan di usia senja cukup sederhana. Kalau nganggur, ucapnya, di rumah tidak betah. Sedangkan soal penghasilan Mbah Kasiran mengaku tak seluruhnya diberikan kepada istri yang menetap di desa. Meski sedikit, dia tetap berusaha berbagi kepada tetangga di Bayat. “Sedikit-sedikit Rp 10-20 ribu disisakan buat sedekah, buat infak. Diberikan kepada tetangga yang kepayahan. Jompo, sakit tak bisa cari nafkah. Bagi saya itu untuk cari bekal di sana (akhirat-red),” jelasnya.

Baca Juga:  Usia 85 Tahun Masih Aktif Bekerja

Jualan es krim di Yogya menggunakan gerobak kayuh, Mbah Kasiran sehari-hari mesti menempuh jarak 10 km. Dari kontrakan di Sidorejo Ngestiharjo Kasihan, wilayah jualan sampai Sidoarum, Mejing, Bantulan dan sekitarnya. Pelanggan seperti mahasiswa, anak kos, hingga warga kompleks perumahan.

“Habis Subuh sudah mulai bikin. Bahan utamanya santan, susu kental manis, gula, air, maizena, garam, es batu. Cara membuatnya diputar. Dikasih es di tepi termos,” imbuhnya. Rutinitas jualan libur beberapa hari dalam sebulan. Pasalnya tiap 10 hari sekali dia pulang ke Bayat. Ditanya berapa penghasilannya, Mbah Kasiran menjawab sumringah.

“Sehari bersih dapat Rp 70 ribu. Sudah makan, rokok. Kontrakan ditanggung patungan bersama 6 orang. Dua setengah tahun Rp 8 juta,” jelas Mbah Kasiran yang keseluruhan libur 5 bulan selama masa pandemi dan harus menjual dua ternak kambing guna menutupi biaya hidup. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *