Warga Karangwetan Gotong Royong Siapkan Menu Berbuka Puasa

Warga Padukuhan Karangwetan mengikuti pengajian dan buka puasa bersama di Masjid Baitussalam. Pengajian pengantar berbuka puasa disampaikan Ustaz M Adjrudin Akbar. (Foto: Wiradesa).

PENGAJIAN dan buka bersama warga dan jamaah Masjid Baitussalam Padukuhan Karangwetan Salamrejo Sentolo, Kulonprogo, pada Minggu 31 Maret 2024 berlangsung semarak. Diselenggarakan di masjid di tengah kampung, jamaah dan warga Karangwetan mulai hadir pukul 16.00.

Guna memenuhi keperluan berbuka puasa, konsumsi nasi boks dan lauk disediakan warga RT 19 dan RT 20. Warga beriuran seikhlasnya sesuai kemampuan. “Iuran dan pengolahan menu berbuka puasa ditangani ibu-ibu. Menu juga disepakati dan diolah di rumah salah satu warga di kedua RT. Masak secara gotong royong. Dari pagi ibu-ibu menyiapkan nasi dan lauk serta snack takjil,” kata Ketua Takmir Masjid Baitussalam Drs Mardiya.

Bentuk iuran untuk keperluan menyediakan menu berbuka puasa, seperti di RT 19 selain berupa uang, warga juga menyumbang beras, minyak goreng, gula, dan lainnya.

“Iuran berupa uang seikhlasnya. Setelah kumpul dibelanjakan bahan-bahan yang diperlukan lalu masaknya dilakukan bersama. Begitu juga di RT 20. Keseluruhan warga dua RT membikin 300 nasi boks dan snack,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pesan Menteri Investasi Kepada Calon Wisudawan UGM

Diketahui Padukuhan Karangwetan terdiri atas 4 RT. Dua RT lain yakni RT 17 dan RT 18 telah lebih dulu kebagian menyiapkan buka bersama pada pengajian dan buka bersama pada minggu pertama Ramadan 1445 H. Penyiapan menu nasi boks di RT 19 dilaksanakan di dapur rumah Sugiyanto. Dari pukul 07.00 pagi, para ibu telah berkumpul dan sibuk di dapur. Mereka menanak nasi untuk 150 dus. Lauk berupa tongseng daging ayam, dan telur kecap serta mi. Mereka juga menyiapkan minuman teh panas serta snack.

Tepat pukul 14.00 proses memasak dan menata masakan ke dalam dus selesai. Selain dibungkus ke dalam dus, para ibu yang masak dan mereka yang iuran ketika pulang mendapat cangkingan nasi lengkap dengan lauk.

Pengajian pada kesempatan sore itu disampaikan Ustaz M Adjrudin Akbar SSos dari Lendah. Adjrudin Akbar menyampaikan fadilah amalan membaca Sayyidul Istighfar saban hari. Ia juga menyampaikan sikap orang yang mendapat warisan Alquran digolongkan pada tiga tingkatan. Yakni orang menerima Alquran namun masih tergolong sebagai orang yang masih menganiaya diri sendiri. Mereka ialah orang yang sudah mengerti akan perintah dan larangan Alloh Swt namun masih belum menjalankan perintah tersebut dan masih menjalankan larangan-Nya. Golongan kedua orang yang sudah menerima Alquran bersikap mau menjalankan perintah juga meninggalkan larangan-Nya. Golongan ketiga adalah golongan orang yang cepat menjalankan kebaikan, menjalankan perintah, menjauhi larangan serta mencari keutamaan dalam hal beribadah.

Baca Juga:  Meningkatkan Skill Sepakbola dalam Kegiatan Coaching Clinic Bareng Coach Nova Arianto

“Penggolongan ini untuk introspeksi diri kita kira kira masuk golongan mana, dan bukan untuk menunjuk orang lain masuk golongan mana,” tandas Adjrudin Akbar.

Pengajian ditutup menjelang berbuka puasa. Setelah berbuka puasa bersama, acara dilanjut Salat Magrib berjamaah. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *