Wisata Murah di Yogyakarta dengan Kereta “Odong-odong”

Kereta “Odong-odong” angkutan murah untuk berwisata bagi warga desa. (Foto: Wiradesa)

HANYA mengeluarkan kocek Rp 80.000, masyarakat sudah bisa berwisata di tiga tempat wilayah destinasi wisata terkenal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga tempat wisata ini, Pantai Parangtritis, Pantai depok, dan Candi Prambanan.

Wisata murah meriah sangat diminati para pelancong, khususnya warga desa. Sehingga para pemilik kereta kelinci atau kereta “Odong-odong” membidik pangsa pasar masyarakat desa untuk berekreasi dengan biaya murah.

Para pemilik kereta “Odong-odong” di wilayah Klaten, Jawa Tengah, kini banyak menyewakan armadanya untuk berwisata. Jika sebelumnya, kereta biasanya disewa untuk tilik tetangganya yang sedang sakit atau nyumbang, sekarang untuk berwisata.

Berwisata dengan naik kereta “Odong-odong” membuat warga Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, merasa senang. Mereka antusias untuk mengumpulkan 30 orang sesuai kapasitas kereta dan menarik uang untuk biaya transportasi.

Sekitar 30 warga desa dari Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Minggu 30 April 2023, tampak gembira ketika berangkat dari tempat tinggalnya pukul 08.00. Rombongan sampai di Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul, pukul 09.30. Mereka menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dengan kereta kelinci atau biasa disebut kereta “Odong-odong”.

Baca Juga:  Tempat Duduk Prioritas Commuterline Solo-Yogyakarta

Setiap orang dipungut Rp 80.000 untuk berwisata di tiga tempat, yakni Pantai Parangtritis, Pantai Depok, dan Candi Prambanan. “Kapasitas kereta kami ini sekitar 30 penumpang,” jelas Joni, sopir kereta “Odong-odong”.

Salah satu penumpang kereta, Tri Suciati, merasa senang bisa berwisata dengan biaya murah. Dia berangkat tidak hanya sendirian saja, tetapi juga mengajak dua anaknya, Rika dan Nia. Berwisata dengan kereta bersama tetangga itu tidak hanya berekreasi saja, tetapi juga bersilaturahmi dengan tetangga. Sehingga keakraban semakin terjalin dengan baik.

Bagi pemilik kereta kelinci, dengan 30 penumpang dan biaya per orang Rp 80.000, maka sekali jalan pemasukan kotornya Rp 2.400.000. Jika dipotong untuk bensin dan makan sopir serta kru, maka pendapatan bersih sekitar Rp 1.500.000, sekali jalan.

Jika perjalanan wisatanya hanya di wilayah Kabupaten Klaten, misalnya ke Umbul Ponggok, Pemancingan Janti, Pemandian Cokrotulung, Rowo Jombor, atau destinasi wisata lainnya, biayanya lebih murah. Paling per orang hanya sekitar Rp 50.000.

Ternyata berwisata tidak harus mengeluarkan biaya banyak. Dengan Rp 80.000 sudah bisa mengunjungi obyek wisata terkenal di wilayah DIY. (*)

Baca Juga:  Kampung Zakat, Program untuk Pengentasan Kemiskinan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *