BANTUL – Sampai akhir pendaftaran 5 April 2023, tercatat ada 35 orang yang berminat mengikuti Sekolah Jurnalisme Desa Angkatan ke-2 di Seribu Batu Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebenarnya Tim SJD membatasi pesertanya setiap angkatan hanya 25 orang, namun di Kabupaten Bantul jumlah pendaftarnya melebihi kuota.
Pemuda-pemudi desa yang berminat dan direkomendasi oleh lurahnya masing-masing untuk mengikuti SJD di Bantul adalah Asy Syifa dari Kalurahan Muntuk Kecamatan Dlingo. Kemudian Suryani (Baturetno, Banguntapan), Tuharno (Pokoh, Dlingo, Dlingo), Satya (Sendangsari, Pajangan). Asih Lestari (Baturetno, Banguntapan).
Selanjutnya Erziz (Srigading, Sanden), Farhan (Imogiri, Imogiri), Hidayat Faisal Falah (Srimulyo, Piyungan), Agung Bimo Wicaksono (Srimulyo, Piyungan), Muhammad Noor Wicaksono (Bantul), Ayu Bella Pratiwi (Dlingo, Dlingo), Aril Kurniawan (Buyutan, Gadingsari, Sanden), Arista Rachmajati (Imogiri, Imogiri).
Kemudian, Imana Khusniati (Srimulyo, Piyungan), Dian Fitriana (Bantul), Gloria Ratna (Bantul), Risky Nurindah Sari (Buyutan, Gadingsari, Sanden), Jamilludin (Panggungharjo, Sewon), Aji Santoso (Canden, Jetis), Dito Pratama Putra (Srimulyo, Piyungan), Yuono Purwanto (Pleret, Pleret), Dewi Orisya Suryandini (Pleret, Pleret).
Seterusnya, Ringgasari (Pleret, Pleret), Nur Ziyatun (Pleret, Pleret), Eko Sapto Nugroho (Pleret, Pleret), Tuwarji (Malangan, Srigading, Sanden), Ragil Sanjaya (Bantulkarang, Ringinharjo), Agus Tejo Santosa (Gemahan, Ringinharjo), Febri Rhojulan Samhan (Gumuk, Ringinharjo), Satria Hari Prawoto (Ringinharjo, Bantul), Sudebyo (Pleret, Pleret), Fatolani (Ringinharjo, Bantul), Pandhu Arya Saputra (Ringinharjo, Bantul), Fernanda Wahyu Prasetyo (Potorono, Banguntapan), dan Mela Shelvanda (Potorono, Banguntapan).
Direktur SJD, Ilyasi, menjelaskan jika para pendaftar itu memang berminat belajar, berkarya, dan berbagi informasi desanya, Tim Pelaksana SJD #2 akan mengikutkan semua atau 35 orang pendaftar. Namun untuk mengetahui seberapa besar keinginannya, para calon peserta diminta menuliskan apa potensi desanya yang layak dipublikasikan. Apa alasannya?
Tugas sebelum pelaksanaan itu sebenarnya karya awal para peserta. Karena nantinya selama dua hari, para peserta didorong untuk belajar bersama tiga narasumber kompeten di bidangnya, berkarya membuat teks (berita), foto, dan video. Obyeknya ada di sekitar lokasi pelaksanaan SJD. Kemudian menayangkan karyanya melalui berbagai platform media. Bisa diuplaod di Webside (portal berita), Instagram, Youtube, Tiktok, Whatsapp, Twitter, dan lainnya.
Tiga narasumber yang dihadirkan, Taufiq Kamal, Lurah Pleret yang mengelola Kalurahan Pleret berbasis internet, Purwo “Ipung” Harsono, Ketua Koperasi Jasa Notowono, yang berhasil mengelola 11 obyek wisata desa berbasis hutan dan pemberdayaan masyarakat di Mangunan dan sekitarnya, serta Sihono HT, penguji kompetensi wartawan Indonesia dan Founder Wiradesa Group yang mengelola media siber berbasis desa.
Peserta gratis dan mendapatkan ilmu, modul, sertifikat, dan berbagai cinderamata, seperti kaos, sticker, blocknote, dan ID card. Pelaksanaan SJD #2 di Kabupaten Bantul didukung Perum Peruri. Setelah di Bantul, pelaksanaan SJD #3 di Kabupaten Gunungkidul pada bulan Mei dan SJD#4 di Kabupaten Sleman pada Juni 2023. (*)