Agus Hasanudin, Cuilan Kayu Bekas Jadi Meja Berkualitas

Agus Hasanudin, sulap kayu limbah bernilai rupiah (Foto: Wiradesa)

KULONPROGO – Kayu sisa bekas bangunan acapkali hanya dibuang atau paling banter dijadikan kayu bakar. Padahal cuilan-cuilan kayu itu masih bisa dimanfaatkan. Bahkan menjadi barang berharga dan punya nilai jual.

Kreasi meja, kursi, berbahan kayu bekas bangunan belum lama ditekuni Agus Hasanudin, warga Jogoyudan, Wates. Ia merakit potongan-potongan kayu kecil segi empat, persegi panjang menjadi meja bundar diameter 70 cm dan tinggi 60-70 cm.

“Kayu bahan meja memang semua dari kayu sisa atau kayu bekas. Tapi meski sisa atau bekas dipilih jenis kayu berkualitas. Misalnya kayu sisa pembuatan daun pintu. Untuk tiang meja diambil dari kayu jati sisa tebangan yang tak diambil pemiliknya,” terang Hasan, Jumat 29 Oktober 2021 malam.

Hasan mengamati, sebagai pekerja bangunan, dirinya kerap menjumpai sisa kayu dibuang tanpa dimanfaatkan. Olehnya, kayu sisa tersebut dipungut, dikumpulkan pakai karung dan dibawa pulang. Di rumah, kayu kalimantan, kayu jati, kayu glugu kemudian dirancang jadi meja. Caranya, terlebih dahulu bagian atas meja dibuat dari potongan kayu kecil segi empat. Potongan kayu cukup ditempel pada bidang meja dari dasar kayu papan yang telah dipotong bentuk bulat. Kayu kecil disusun pakai lem di atasnya. Pada bagian cagak dirangkai dengan bagian atas diperkuat pakai paku agar papan meja bundar terpasang kuat. Sementara kaki meja terbuat dari kayu glugu.

Baca Juga:  Ultah Pernikahan ke-26, Setiawan Daftarkan Anaknya Haji di Usia Muda

“Tiang meja tak bisa sama. Dari 14 meja yang telah saya bikin semua beda. Karena bahan baku cagak meja dari potongan kayu tinggalan orang di kebun. Kayu yang besar panjang diambil sementara potongan pendek ditinggal. Oleh pemilik biasanya boleh diminta. Selain jati ada kayu nangka,” ujarnya.

Kayu yang tak diopeni oleh pembeli atau pemilik kabun dibawa pulang pakai motor oleh Hasan. Di rumah, ia menguliti kayu. Membuang kotoran tanah yang masih nempel. Bila cagak meja hasil berburu di kebun bekas tebangan, bagian papan meja dicari dari potongan kayu dari bangunan rumah. Dicontohkan, kayu kalimantan yang dimanfaatkan salah satunya dari sisa pintu garasi milik tetangga yang tak terpakai. Demikian pula pada bongkaran renovasi rumah. Kayu bekas acapkali dibuang tak dimanfaatkan. Bagi Hasan kayu-kayu bekas menjadi peluang meraup rezeki. Dengan keterampilan sebagai tukang kayu dan alat-alat pertukangan yang tersedia di rumahnya, material yang bisa dikatakan bakal jadi limbah disulap jadi meja kursi bernilai rupiah.

Baca Juga:  Kankemenag Kulonprogo Gelar Bimtek Juleha

Polesan meja diperhalus dengan amplas gerenda kasar dan halus. Pada proses finishing, menurut Hasan, model meja bundar dipoles dengan tiga kali sapuan pelitur merek Mowilex. Hasilnya, meja kursi sangat cocok dipasang pada kafe, taman dan teras serta ruang-ruang terbuka lain. Berapa Hasan menjual meja kayu bekas sisa material bangunan?

“Untuk saat ini saya tawarkan satu set, Rp 2 juta. Satu set empat kursi dan satu meja. Meski bahan baku kayu bekas namun dijamin kuat. Karena kayunya tak sembarang ambil. Pilih kayu yang bagus, kuat. Dipasang juga tak goyang. Kuat. Dengan bahan kayu bekas justru muncul kesan antik dan etnik. Lebih kelihatan tidak kaku sehingga cocok dipasang di ruang bersantai,” ujarnya. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *