Apem Kukus Labu Kuning SEKECO

Ibu-ibu PKK Condongcatur praktik membuat Apem Kukus Labu Kuning di Kalurahan Condongcatur, Kamis (23/10/2025). (Foto: Wasana)

SLEMAN – TP PKK Condongcatur melalui Pokja II, menyelenggarakan Sekolah Keterampilan Condongcatur (SEKECO) di Selasar Dapur Umum Posko Destana-KSB Kalurahan Condongcatur, Kamis 23 Oktober 2025. Para ibu diajarkan membuat Apem Kukus Lagu Kuning.

Kegiatan yang diikuti ibu-ibu perwakilan dari 18 Padukuhan yang masing-masing mengirimkan 3 orang dari Kader PKK, Kader Kesehatan maupun pelaku usaha UMKM serta masyarakat umum lainnya, diisi dengan keterampilan membuat Apem Kukus berbahan baku Labu Kuning.

Pelatihan memasak kali ini dipandu Ibu Giyarti, anggota Pokja II TP PKK Condongcatur. Dia memraktekan bagaimana cara pembuatan Apem Kukus berbahan dasar Labu Kuning. Mulai dari awal penyiapan bahan, meracik bumbu, merebus sampai pengemasannya dilakukan dengan detail dan runtut.

Bahan-bahan yang disiapkan, labu kuning 200 gram, gula pasir 150 gram, tepung terigu 250 gram, telur ayam 1 butir, garam halus 1/2 sendok, ragi/fermipan 1 sendok, air 100 ml, dan minyak 50 ml.

Cara membuatnya, kupas dan cuci labu kuning kemudian dikukus hingga matang. Haluskan labu selagi masih panas. Setelah halus, tambahkan gula pasir, aduk hingga rata. Kemudian masukkan tepung terigu, aduk kembali hingga tercampur.

Baca Juga:  Blarak Garing, Motif Khas Batik Segajih

Selanjutnya, masukkan telur, terus diaduk lagi hingga rata, masukkan garam, ragi, dan minyak secara bergantian. Aduk sampai rata, lalu diamkan sekitar satu jam biar mengembang.

Panaskan dandang. Tuangkan adonan dalam cetakan bolu kukus daialasi cap roti. Kukus selama 15 sampai 20 menit. Terkahir angkar dan bolu kukus labu kuning siap disajikan.

Peserta sekolah keterampilan menyimak resep dan bahan bahan yang diperlukan, melihat proses demi proses. Setelah proses pengolahan selesai sampai pengemasan lalu disajikan kepada peserta untuk dicoba dan dinikmati bersama sambil dievaluasi bersama apa kekurangannya. Seperti rasanya kurang manis tidak, aromanya bagaimana dan lainnya.

“Tetapi memang ada pendapat bahwa tingkat kemanisan makanan bersifat subjektif dan tergantung pada selera masing-masing orang, persepsi ini dipengaruhi oleh beragam faktor, mulai dari genetika hingga lingkungan, tidak ada standar universal untuk rasa manis yang pas, sehingga kita membuat standar pada umum kebanyakan orang terhadap rasa manis,” ucap Giyarti.

Ketua Sekolah Keterampilan Condongcatur (SEKECO), Suhartini, yang juga menjabat Dukuh Kentungan dalam sambutannya mengatakan bahwa SEKECO sudah aktif berkegiatan sejak tahun 2018 dan sempat terhenti saat Pandemi Covid-19. Saat ini kembali rutin mengadakan pelatihan keterampilan setiap bulan sekali diikuti perwakilan dari 18 Padukuhan.

Baca Juga:  Divisipas Kemenkumham Jawa Tengah Kerjasama dengan BNNP untuk Pemeriksaan Narapidana

“Tujuan kegiatan ini adalah sebagai pengetahuan, pendidikan dan keterampilan bagi kader PKK sehingga dapat menciptakan berbagai kegiatan pemberdayaan yang kreatif dan inovatif. Diharapkan, hasilnya bisa menjadi tambahan penghasilan ekonomi rumah tangga masyarakat. Dan yang tak kalah penting SEKECO hadir untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan,” tuturnya.

Ketua TP PKK Condongcatur, Dewi Nurlaila, S.Pd mengaku bangga dan mengapresiasi kegiatan Pokja II PKK Condongcatur. “PKK, adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya.

TP PKK Condongcatur memiliki 4 Kelompok Kerja (Pokja) dan khusus di Pokja II salah satu tupoksi kegiatannya adalah Bidang Pendidikan dan Keterampilan sehingga di PKK Kalurahan Condongcatur ada program kegiatan SEKECO ini. Semoga kegiatannya bermanfaat bagi ibu-ibu dan berdampak positif bagi ekonomi keluarga warga Condongcatur. (*)

Tinggalkan Komentar