KEBUMEN – Alat Permainan Edukatif (APE) sudah tak asing lagi bagi guru-guru Raudlatul Athfal (RA). Penggunaan APE dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan anak.
“Tenaga pendidik RA memang dituntut kreatif dan berinovasi tinggi,” kata Siti Nafingatun, ketua Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) di sela pelatihan pembuatan APE yang dipandu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas Maarif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen, Senin 16 Agustus 2021.
Mahasiswa program studi Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) UMNU Kebumen, siang itu memperagakan pembuatan APE dari barang bekas. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Habib Hambali MPd berharap ilmu yang diterima dapat bermanfaat dan diterapkan di RA masing-masing. “Selain itu, kami juga senantiasa mengucapkan terima kasih kepada IGRA Kebumen yang bermitra dengan kampus. Semoga pelatihan ini dapat membawa kemanfaatan bagi semua,” imbuh Habib di hadapan peserta pelatihan 17 orang guru RA dan berlangsung di RA An Nur Sidoagung, Gugus Khadijah, Kecamatan Sruweng.
Narasumber Anti Isnaningsih MPd menerangkan, APE biasanya digunakan anak untuk bermain dan belajar. “Cilukba, petak umpet, kejar-kejaran merupakan contoh beberapa jenis permainan anak,” jelasnya. Bermain di dalam rumah menggunakan panci (sebagai alat musik), kursi (untuk masak-masakan) ternyata juga bisa digunakan sebagai media bermain anak.
Anak-anak juga bisa bermain di pasir dan kerikil yang ada di luar ruangan. Terpenting agar anak bisa bebas berekspresi dan bermain sepuasnya. Pemateri selanjutnya Uswatun Khasanah MPd menuturkan, pembuatan APE menggunakan bahan limbah memiliki beberapa keuntungan seperti murah, bisa sesuai ide sendiri dan melatih bersosialisasi. Hal-hal yang harus diperhatikan terkait pembuatan APE dari limbah yakni pastikan keadaan limbah yang digunakan dalam keadaan bersih, tidak terdapat cairan yang berbahaya serta segi keamanannya terjamin.
Alat permainan edukatif ini dapat menjadi stimulan bahasa dan persiapan membaca anak. Anak mengenal pengucapan kata dan bentuk benda serta yang lainnya. Selain itu, juga bisa menjadi stimulan motorik bagi anak, mengontrol emosi dan meningkatkan rasa percaya diri. (Nur Anggraeni)