Belik Punthuk Sor Jurang Dulu Dibutuhkan Sekarang Terlupakan

Wiwid, pemilik Warung Makan Rakyat, menunjukkan Belik Punthuk, Senin (21/4/2025). (Foto: Wiradesa)

BELIK Punthuk di dasar jurang Dusun Candisari, Kalurahan Wukirharjo, Kapanewon Prambanan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kini tidak terawat, dan dipenuhi semak belukar. Padahal dulu, sumber mata air ini menjadi tempat mencari air bagi warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Dulu sebelum tahun 90-an, warga dari Dusun Candisari dan Dusun Watukangsi mengambil air dari Belik Punthuk ini untuk memasak dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya,” ujar Wiwid, salah seorang warga yang membuka usaha Warung Makan Rakyat, tepat di atas Belik Punthuk, Senin 21 April 2025.

Air dari belik ini tidak hanya untuk mencuci pakaian dan mandi saja, tetapi juga untuk memasak. Sehingga setiap hari, selalu ada warga yang mendatangi sumber air yang ada di pinggir sungai bagian hulu Curug Kembar atau Curug Jurang Gandhul.

Sayangnya, mata air ini sekarang terlupakan. Sumber kehidupan yang seharusnya dijaga dan dilestarikan, ternyata kini dalam keadaannya merana. Di sekitarnya tumbuh semak belukar. Sejumlah pohon besar yang akarnya bisa menahan air, ternyata ditebang.

Baca Juga:  Hama Wereng dan Tikus Serang Tanaman Padi di Madiun

Wiwid, salah satu warga yang tinggal di atas Belik Punthuk, bertekad untuk membersihkan rumput dan semak-semak belukar yang tumbuh liar di sekitar mata air. Menurutnya sumber mata air itu sumber kehidupan bagi makhluk hidup, termasuk kehidupan manusia.

Pemandangan alam persawahan yang indah di sekitar Belik Punthuk Sor Jurang. (Foto: Wiradesa)

Sebagai pegiat seni budaya dan wisata, Wiwid berkeyakinan adanya belik atau sumber mata air menjadi penguat keasrian, keindahan, kenyamanan, dan kelestarian lingkungan. Apalagi di sekitar belik, ada sungai dengan batu-batu hitam, terasiring persawahan, dan jurang yang menawan.

Keberadaan Belik Punthuk cukup strategis. Karena berada di bawah jurang, jalur wisata dari arah Candi Prambanan menuju destinasi wisata Obelix Hills, Mintorogo Hills, dan Gunung Purba Nglanggeran. Atas belik di bibir jurang juga ada Warung Joerang atau dikenal dengan Warung Makan Rakyat. Selain itu juga ada bangunan joglo yang bisa untuk diskusi, musyawarah warga desa, atau kegiatan seni budaya dan wisata desa.

Maka Wiwid dan juga pegiat wisata yang sering berdiskusi di Warung Joerang, tidak ingin keberadaan belik yang dulu sangat dibutuhkan, sekarang terlupakan. Keberadaan belik-belik atau mata air di dasar jurang, pinggir sungai, atau di bawah pohon-pohon gayam yang menghijaukan alam perdesaan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, termasuk di wilayah Wukirharjo Prambanan jangan sampai hilang di telan zaman atau hanya tinggal kenangan. (Ono)

Baca Juga:  Abdurrahman Amin Pimpin SMSI Kaltim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *