KEBUMEN – Bambu, tanaman yang dapat tumbuh dengan mudah. Di daerah Kebumen, daerah penghasil bambu misalnya wilayah Karangsambung dan Sadang. Sementara lokasi penjualan bambu salah satunya ada di Kedawung, masuk Kecamatan Pejagoan. “Saya jualan bambu sudah puluhan tahun. Dari masa ke masa tetap setia berjualan bambu,” kata Budi Juriyah, penjual bambu di Desa Kedawung kepada wiradesa.co, Rabu, 2 Juni 2021.
Jenis bambu yang dijual Budi yaitu bambu tali. Bambu ini sering dibutuhkan oleh orang yang sedang merenovasi rumah. “Kegunaannya sebagai bahan pengerjaan untuk konstruksi bangunan,” ucap Budi. Biasanya dalam mengantar pesanan bambu, Budi dibantu beberapa karyawan. Apabila ada pesanan borongan kurang lebih tiga karyawan sedangkan jika hari-hari biasa cukup satu orang saja.
Kebanyakan yang pesan, lanjut Budi, dari daerah Klirong dan Petanahan. Menurut Suparno (65), salah satu karyawan Budi mengatakan, dia sudah bekerja puluhan tahun. Musim panas ataupun hujan sudah terbiasa. Jika panas, terasa lelah ambil istirahat, makan di warung terlebih dahulu. Lalu, apabila musim hujan tiba, harus pintar melihat kondisi cuaca. Lebih baik menunggu terang baru kemudian berangkat.
Biasanya, pembeli yang datang memilih sendiri bambu yang akan dibeli. Sedangkan harga jualnya per batang, tergantung besar kecilnya bambu yang dipilih. Kisaran harganya Rp 5 ribu Berikutnya, untuk upah karyawan juga dihitung per batang bambu dan jauh dekatnya. Jika jauh per batangnya akan diberi upah Rp 2 ribu. Kemudian dekat upahnya Rp 1000 per batang. “Jualan bambu tidak kenal lelah. Kami mengantar secara langsung menggunakan gerobak dan dibantu dengan didorong menggunakan sepeda,” tutur Suparno, warga Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan. Meskipun masa pandemi tetapi harga bambu tetap stabil. Kondisi seperti saat ini biasanya dalam waktu sebulan laku penjualan sebanyak 1000 batang bambu.
Sejauh ini, respons pembeli baik-baik saja. Belum pernah ada yang komplain. Semua selalu sesuai yang diharapkan. (Nur Anggraeni)