Hidupi Anak Istri dari Buka Jasa Duplikat Kunci

KULONPROGO – Apa jadinya jika kunci kontak motor atau pintu rusak/hilang? Pasti kita akan dibuat kelimpungan apabila kita tak punya kunci cadangan. Tetapi bagi Edi Suranto (25), sekadar kehilangan hilang kunci bukan hal menghawatirkan. Bahkan berkat keterampilan utak-atik kunci, dia membuka usaha jasa duplikat kunci. Pemuda yang sering dipanggil Edi Key’s ini mewarisi keterampilan dalam membuat kunci karena sejak kecil sering melihat ayahnya bekerja.

Diceritakan, ayahnya Suwardi (64) pertama kali menggeluti dunia perkuncian pada 1988. Tak heran, Edi yang keseharian melihat sang ayah bekerja menduplikat kunci, lama kelamaan menjadi terbiasa. Lalu mencoba dan ternyata bisa.

“Dulu, seusai bapak menyelesaikan duplikat kunci, saya selalu dikasih uang dari upah itu. Padahal saya nggak bantu, cuma memperhatikan saja. Sejak saat itu, saya semakin suka memperhatikan bapak kerja biar dikasih uang,” ungkap Edi sambil tersenyum.

Setelah lulus sekolah, Edi memilih bekerja di perusahaan swasta. Namun, tidak bertahan lama karena peraturan yang ketat dan berbagai tekanan membuatnya tidak kuat. Dia tak betah dan memutuskan mengundurkan diri. Akhirnya dia memberanikan diri mengembangkan usaha jasa duplikat kunci. Hanya bermodal nekat dan ilmu yang telah dia dapat dari ayahnya dulu, dia membuka lapak di pinggir jalan raya.

Baca Juga:  Ceruk Rezeki Ternak Meri

Suami dari Rika Dewantari ini, memilih tempat strategis, di pinggir jalan Wates beralamat di Siwalan, Sentolo, Kulon progo. Lokasi ini tidak begitu jauh dari rumahnya. Meski sudah bertahun-tahun menggeluti dunia ini, Edi mengaku usahanya ini tak lepas dari semangatnya untuk terus belajar, baik belajar dari pengalaman ayahnya, atau pengalamannya sendiri.

Saat bekerja melayani pesanan duplikat kunci, tak jarang dia mengalami berbagai masalah, akan tetapi dia menyingkapinya sebagai peluang untuk bisa belajar lebih banyak lagi. Baginya, semakin sulit permasalahan, semakin banyak ilmu yang didapatkan.

Selain kunci, Edi juga membuka usaha jasa plat dan stempel. Keterampilan ini dia dapat secara otodidak dengan sumber dari Youtube. Tidak disangka ternyata plat dan stempel berjalan dengan lancar. Meskipun ada sedikit problem (rugi bahan dikarenakan gagal).

Edi merasa merdeka ketika sudah memiliki usaha sendiri. Dia tidak lagi terkekang seperti dulu ketika masih ikut usaha orang. Sehingga mempunyai kebebasan waktu untuk kelurga dan masyarakat. Ketika ada acara, tidak menjadi masalah jika libur sewaktu-waktu

Baca Juga:  Usaha Produksi Tempe Kedelai Masih Menguntungkan

Namun demikian, dia juga harus profesional, karena baginya jika ingin hasil yang maksimal, kerja juga harus maksimal. “Jika ingin terus-terusan libur, pelanggan juga akan kabur.” terangnya.

Kini, usaha yang dia tekuni ini sudah bisa menghidupi anak dan istri. Mengingat ahli kunci di wilayah Sentolo masih sedikit, sehingga pasar semakin luas.

“Hasil tidak akan pernah cukup jika kita tidak pernah mensyukuri yg didapat.” Begitulah kunci hidup dari sang ahli kunci ini. (Ririn Kada)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *