SLEMAN – Digitalisasi desa meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi. Digitalisasi juga membantu terbentuknya pemerintahan yang bersih dan transparan menjawab tuntutan perubahan secara efektif.
Manfaat dan kemudahan yang dirasakan masyarakat desa atas layanan berbasis teknologi digital disampaikan Sigit Prasetyo, Staf Teknologi Informasi Kalurahan Sambirejo Prambanan Sleman saat menerima kunjungan studi tiru mahasiswa Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Wiraraja Madura, Senin 11 Desember 2023.
Menurut Sigit, layanan pemerintah desa/kalurahan sudah semestinya mendayagunakan konsep digital karena akan mempermudah proses administrasi dan pelayanan publik, juga memungkinkan terjalinnya pola komunikasi terbuka antara pihak pemdes dan seluruh warga masyarakat. “Dengan menerapkan digitalisasi transaksi dan komunikasi publik lebih enak. Juga dalam menjalankan sistem pemerintahan,” ujar Sigit.
Menerapkan digitalisasi desa, Kalurahan Sambirejo didukung portal desa, dashboard desa, aplikasi simpel desa dan e monev juga infrastruktur command center.
“Layanan digitalisasi desa pusat layanannya di Command Center Smart Village Nusantara di kantor Kalurahan Sambirejo,” kata Sigit.
Meski masih ada warga yang gagap teknologi (gaptek), anggaplah belum familiar dengan perangkat yang sesuai kriteria tapi 40 persen dari 5000-an warga Sambirejo telah mampu mengakses layanan digital yang disediakan pihak pemerintah kalurahan.
Dengan digitalisasi, banyak kemudahan yang dirasakan warga Sambirejo. Pelayanan surat lebih cepat seperti berbagai surat keterangan. “Banyak dibutuhkan warga layanan surat keterangan tidak mampu. Juga surat keterangan usaha untuk dapat mengakses layanan kredit perbankan,” jelas Sigit.
Warga Sambirejo melalui aplikasi Simpel Desa yang telah mereka unduh, kala butuh berbagai surat keterangan, tinggal buka aplikasi lanjut klik ‘surat’ dan akan muncul pilihan. Butuh surat keterangan apa, lalu isi data. Berikutnya surat tinggal diambil ke kalurahan.
“Layanan surat keterangan tinggal di print. Begitu warga datang ke kalurahan mau ambil tinggal bilang nomor surat, tanda tangan, selesai. Tak sampai lima menit sudah beres. Tapi pengambilan surat pada jam kerja antara pukul 07.30-14.00,” imbuhnya.
Di ruang command center tersedia komputer, layar cctv pemantau wilayah pelosok Sambirejo, smart pole. Digitalisasi layanan desa di Sambirejo telah dimulai sejak awal 2020. Sedangkan untuk digitalisasi bidang perekonomian tersedia aplikasi Mitra BUMDes yang bisa diunduh warga.
Para mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Wiraraja didampingi Kaprodi Informatika Arda Gusema Susilowati M.Kom tampak antusias mendapatkan pemaparan perihal digitalisasi desa. Mereka kemudian diarahkan masuk ke ruang command center dan berkesempatan mengamati dan mengakses kinerja berbagai layanan digital yang bisa diakses warga Sambirejo secara gratis.
“Kami mendapat pengalaman baru di Sambirejo, bagaimana layanan yang disediakan pihak desa atau kalurahan ternyata sangat memudahkan warganya dalam mengakses berbagai layanan terutama layanan bidang administrasi,” kata Arda.
Terhadap kondisi warga yang benar-benar belum melek teknologi informasi, Sigit menambahkan, pihaknya menyarankan agar paling tidak dalam satu kepala keluarga tersedia satu perangkat ponsel pintar. Bila orang tua belum menguasai kesulitan mengakses bisa dibantu anak atau cucu atau tetangga yang sudah familiar. (Sukron)