Dirjenpas dan Deputi Polhukam Bappenas Laksanakan Supervisi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan Pemasyarakatan di Nusakambangan

Kunjungan dari Dirjenpas dan Deputi Polhukam Bappenas di Nusakambangan. (Foto: Wiradesa)

CILACAP – Direktorar Jenderal Pemasyarakatan dan Bappenas melaksanakan kunjungan Supervisi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan Pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan atau yang dikenal sebagai Pulau Penjara, Rabu 30 Maret 2022.

Dalam kegiatan tersebut, hadir rombongan yang terdiri dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga, serta Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas Slamet Soedarsono. Hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah A Yuspahruddin, yang menunjukkan langsung kondisi faktual Satuan Kerja di wilayah Nusakambangan.

Kunjungan diawali dengan singgah ke Balai Pemasyarakatan Kelas II Nusakambangan. Johan Ary Sadhewa selaku Kepala Bapas menyampaikan tahapan revatilisasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

“Di sini menjadi lokasi revatilisasi WBP berisiko tinggi saat awal masuk. Yakni, dilakukan penelitian kemasyarakatan selama enam bulan untuk menentukan apakah sudah berkelakuan baik apa sudah baik atau belum. Untuk selanjutnya dipindahkan ke level selanjutnya, lalu setelah itu kembali dilakukan litmas lanjutan,” ujarnya.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga mengatakan, program revatilisasi itu hanya ideal di Nusakambangan. “Karena di luar dari sini tempatnya tidak memungkinkan. Untuk melakukan sistem pemasyarakatan itu, bandar narkoba dan teroris dipindah ke Nusakambangan untuk dilakukan revatilisasi,” katanya.

Baca Juga:  54 Wartawan Mengikuti Uji Kompetensi Wartawan PWI DIY

Tujuan selanjutnya, rombongan meninjau Lapas Maksimum Sekuriti Ngaseman. Di lapas yang telah rampung sekitar 70 persen ini, Deputi Bappenas banyak menyoroti sistem keamanan mengingat nantinya akan diisi oleh WBP kasus Narkotika dan Terorisme.

“Dengan konsep smart prison, di lapas maksimum ini total ada 88 kamera dengan fitur face and behavior recognition hingga pendeteksi suhu,” ungkap.

Tim Dirtikes Dirjenpas.
Sementara itu, di Lapas Kelas IIA Permisan rombongan terpaku pada proses dan hasil pembinaan kemandirian WBP seperti kain batik, dapur pembuatan roti, bengkel motor, hingga konsultasi kewirausahaan.

“Pembinaan kemandirian seperti latihan kerja bertujuan agar ketika keluar habis masa tahanannya, pembinaan ini sebagai bekal agar tidak melakukan tindakan kejahatan lagi,” kata Reynhard di sela-sela kunjungan.

Destinasi terakhir yaitu Lapas Kelas IIA Karanganyar. Di UPT pimpinan Riko Purnama Candra sebagai PLT Kalapas ini berkeliling melihat ruang konsultasi, eksekusi, dan control room Mata Elang yang berisikan tampilan kamera cctv pada setiap sel tahanan.

Turut mendampingi kunjungan kerja, Sekretaris Dirjenpas Heni Yuwono, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto, dan para Kepala UPT se-Nusakambangan. (Prima Intan DI)

Baca Juga:  Pasar Ikan Kelompok Mina Padi Sedyo Makmur Sediakan Nila Segar Panen Petani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *