Fapet UGM Bentuk Satgas PMK

Foto: Istimewa

Fakultas Peternakan (Fapet) UGM akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dekan Fapet UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menjelaskan Satgas ini dibentuk melihat situasi dan kondisi kasus PMK di DIY dan Nasional yang terus meningkat.

“Peningkatan yang signifikan ini mendorong Fapet UGM memutuskan untuk membentuk Satgas,” kata Budi, Senin (6/1).

Tugas Satgas Penanggulangan PMK ini antara lain memastikan pencegahan dan penanganan PMK bisa dilakukan lebih cepat dan sistematis. Perwakilan tim dosen Fapet UGM juga telah melakukan survei awal ke lokasi ternak yang terkena PMK di Gunung Kidul.

“Sudah melakukan survei awal ke lokasi ternak yang terkena PMK,” imbuh Budi.

Langkah penting yang perlu dilakukan terkait PMK, imbuh Budi, adalah biosekuriti. Biosekuriti adalah tindakan untuk mencegah penularan penyakit atau kontaminasi ke dalam atau keluar dari suatu tempat. Dalam hal ini untuk melindungi ternak dari virus sejak dini. Keamanan ternak maupun manusia dan lingkungan menjadi prioritas. Untuk itu diperlukan beberapa tindakan nyata seperti pengawasan lalu-lintas keluar masuk kandang hingga isolasi ternak yang terkena PMK.

Baca Juga:  Satpol PP Kabupaten Sleman Tertibkan Kios Miras di Wilayah Kapanewon Depok

Seperti diketahui, ratusan ternak terutama sapi di DIY telah terpapar PMK. Bahkan, tidak sedikit yang mati. Kasus ternak yang terkena PMK antara lain terjadi di Gunung Kidul, Bantul, Sleman, dan Kulon Progo. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *