BANYUMAS – Pupuk yang mengandung unsur Nitrogen, Phospor, dan Kalium dibutuhkan tanaman buah Klengkeng. Namun petani buah, perlu mengetahui kapan pupuk tersebut diberikan.
Setidaknya ada tiga fase tanaman buah Klengkeng dilakukan pemupukan. Fase pertama, saat pertumbuhan. Pada fase awal ini sebaiknya diberi pupuk yang mengandung unsur Nitrogen.
Unsur Nitrogen itu banyak terdapat pada pupuk Urea. Menurut Mulyono Harsosuwito, pupuk Urea bersifat Radikal bebas. Artinya jika terkena cahaya akan hilang. “Maka cara pemupukannya harus ditutup,” ujar Kang Mul, pembibit tanaman Klengkeng asal Karangnangka, Kedungbanteng, Banyumas, Kamis 29 Desember 2022.
Sedangkan fase kedua, saat pohon mau berbuah. Pada fase ini sebaiknya dikasih pupuk yang mengandung unsur Phospor. Jenis pupuknya, seperti Phospat atau SP34. Biasanya diberikan saat masa kering.
Selanjutnya fase ketiga, saat pohon Klengkeng mulai berbuah. Pada saat seperti itu sebaiknya diberi pupuk yang mengandung unsur Kalium. Contoh pupuknya dinamakan KCl. “Pupuk jenis ini membuat buah Klengkeng tidak rontok,” jelas Kang Mul.
Penanaman dan perawatan tanaman buah Klengkeng cukup mudah, tidak ribet. Pohon Klengkeng bisa hidup di lahan dataran tinggi maupun dataran rendah.
Untuk lahan di dataran tinggi, cocok ditanami pohon Klengkeng jenis Kinglong. Jenis Klengkeng ini asli Indonesia dan cepat berbuah.
Untuk lahan di dataran rendah, sebaiknya ditanami pohon Klengkeng berjenis Pingpong. “Para petani buah perlu niteni dan terus memantau pertumbuhan tanaman Klengkeng. Misalnya kalau banyak daun mudanya, itu tandanya akarnya tumbuh,” jelas Kang Mul.
Sedangkan petani buah perlu memperhatikan bibit, pemupukan, perawatan, dan pemangkasan. Ada beberapa jenis tanaman Klengkeng yang banyak ditanam para petani buah di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya Klengkeng Kinglong, Pingpong, New Kristal 2, Moya, dan Itoh.
Namun pemupukannya perlu memperhatikan unsur yang ada di pupuk dan kapan pupuk diberikan. (*)