GKR Hemas Buka Pelatihan ‘Desa Bersinar’ di Condongcatur

Foto: Istimewa

SLEMAN-Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) DIY berkalobarasi dengan BNNP DIY, Polda DIY, Dinas Kesehatan dan Kesbangpol DIY bersama CSR Bank BPD DIY didukung Pemkal Condongcatur menyelenggarakan pelatihan penggiat kalurahan bersih narkoba. Kegiatan berlangsung selama tiga hari dan secara resmi dibuka GKR Hemas selaku Ketua Umum BK3S DIY. Acara bertempat di ruang Wacana Loka Kalurahan Condongcatur, Rabu, 28 Mei 2025.

Dalam pembukaan, GKR Hemas hadir bersama pengurus BK3S DIY, Kepala BNNP DIY yang diwkili David H. Andar Hutapea, SH.M.Si, kapolda DIY diwaklli Direktur Reserse Narkoba, Kombes.Pol Roedy Yoelianto, S.I.K, MH, kepala dinas kesehatan DIY, kepala kesatuan bangsa dan politik DIY, kepala bank BPD DIY, kepala dinas sosial DIY, lurah Condongcatur dan 70 peserta pelatihan penggiat kalurahan bersinar se-DIY.

Ketua Panitia Penyelenggara, Dr. Sugiyanto, S.Sos, MM yang juga sekretaris umum BK3S DIY dalam sambutannya menyampaikan komitmen memberantas narkoba hingga ke tingkat desa diwujudkan melalui pelatihan bertajuk desa bersih narkoba. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari Rabu, 28 Mei 2025 dan akan dilanjutkan Senin – Selasa, 2- 3 Juni 2025 bertempat di Kalurahan Condongcatur.

Baca Juga:  Pelaku UMKM di Condongcatur Ikuti Bimtek Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan

“Peserta merupakan perwakilan dari 10 kalurahan yang telah dicanangkan oleh BNN sebagai desa bersinar yaitu dari Kabupaten Sleman (Kalurahan Condongcatur dan Sidorejo), Kulonprogo (Kalurahan Hargomulyo dan Panjatan), Bantul (Kalurahan Terong dan Ngestiharjo), Gunungkidul (Kalurahan Wonosari dan Piyaman) dan Kota Yogyakarta (Kalurahan Bumijo dan Bausasran). Masing- masing kalurahan mengirim tujuh orang dari unsur PKK, karangtaruna, kader desa, pamong kalurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” jelas Sugiyanto.

Lebih Lanjut, Sugiyanto menambahkan tujuan kegiatan untuk membekali kader dan stakeholder kalurahan dalam kewaspadaan terhadap beredarnya narkoba di tingkat kalurahan, meningkatkan peran serta masyarakat dan stakeholder ditingkat kalurahan secara mandiri baik input, output maupun outcome dalam implementasi P4GN dan pengembangan kapasitas individu, entitas (kelembagaan), sistem (jejaring) lingkungan dan usaha melalui pendidikan, pelatihan dan keterampilan tentang P4GN baik yang pemula maupun yang sudah lanjut.

“Sedangkan dampak yang diharapkan dari kegiatan ini dapat menekan peredaran narkoba di tingkat kalurahan. Tercipta kalurahan bersih narkoba, generasi muda yang sehat dan kehidupan masyarakat yang nyaman,” ucapnya.

Baca Juga:  Satpol PP Sleman Latih Penanggulangan Kebakaran di Condongcatur

GKR Hemas dalam pembukaan pelatihan menyampaikan, kondisi penyalahgunaan narkoba di Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Badan Narkotika Nasional (BNN) dan berbagai lembaga terkait menyatakan bahwa Indonesia kini berada dalam status darurat narkoba, dengan prevalensi penyalahgunaan yang semakin meningkat di berbagai kelompok usia. Dalam menghadapi krisis tersebut diperlukan langkah konkret yang tidak hanya bersifat represif tetapi juga preventif dan komunikatif. Salah satu solusi yang diusulkan yaitu pembentukan komunitas penggiat anti-narkoba yang berbasis usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa muda, hingga kelompok usia lanjut.

“Setiap kelompok usia memiliki cara pandang, kebutuhan informasi, serta pola komunikasi yang berbeda. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan pun harus disesuaikan,” ujar GKR Hemas, yang juga menjabat Wakil Ketua DPD RI.

GKR Hemas menambahkan, komunitas penggiat berbasis usia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan bahaya narkoba sesuai karakteristik kelompok umur, menyediakan ruang dialog dan edukasi yang tepat sasaran. Juga menguatkan jejaring sosial yang mendorong gaya hidup sehat dan bebas narkoba serta menjadi mitra aktif pemerintah dan aparat dalam kegiatan pencegahan.

Baca Juga:  229 Ekor Ternak di Purbalingga Dapatkan Vaksinasi PMK

“Komunitas nantinya akan bekerja sama dengan sekolah, kampus, tempat kerja, rumah ibadah, serta komunitas lokal untuk menyebarkan pesan anti-narkoba secara sistematis dan inklusif. Pemerintah, bersama masyarakat sipil, diharapkan dapat segera merancang dan menjalankan model-model edukasi dan penguatan kapasitas komunitas agar mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara efektif. Mari kita bergerak bersama, selamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba,” harapnya.

Momen puncak pembukaan ditandai dengan deklarasi bersama dan penandatanganan pakta integritas yang dipimpin oleh GKR Hemas. (*)

Tinggalkan Komentar