Islam dan Pancasila

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta (Foto: Istimewa)

KEPALA Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPBN) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Choirul Anam, mengemukakan Pancasila dan UUD 1945 dengan NKRI-nya hampir sama dengan Piagam Madinah (Mitsaq Al-Madinah) dan Negara Madinah yang dibangun oleh Nabi SAW.

Piagam Madinah merupakan kesepakatan dan konsensus penduduk Madinah yang terdiri dari berbagai suku dan agama untuk membentuk sebuah negara, yaitu Negara Madinah.

Keimanan dan kebangsaan tidak dipertentangkan. Bahkan kebangsaan dapat menjadi bagian dari keimanan. Kedua hal tersebut satu sama lain saling mendukung dan tidak bisa dipisahkan.

“Perbedaannya Negara Madinah dipimpin oleh Nabi, sedangkan Indonesia bukan,” tandas Choirul Anam, Senin 30 Juni 2025. Menurutnya, Pancasila dijiwai oleh nilai-nilai Islam.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dijiwai oleh nilai tauhid. Sedangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bernilai kemanusiaan dan keadilan. Sila Persatuan Indonesia bernilai persatuan atau ukhuwah.

Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan bernilai musyawarah. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia bernilai keadilan sosial.

Baca Juga:  Bupati Purbalingga Kukuhkan 239 Kepala Sekolah SD dan SMP

Pada Negara Pancasila, memposisikan agama erat hubunganya dengan negara. Negara memperhatikan kehidupan beragama. Negara menjamin kebebasan untuk memilih salah satu agama yang diakui oleh pemerintah. Tidak adanya atheis.

Choirul Anam menegaskan ideologi Pancasila perlu dipertahankan. Karena ideologi Pancasila berpijak dan bersumber dari nilai-nilai luhur budaya bangsa. Pancasila sebagai ideologi tengah yang tidak ekstrim kanan maupun kiri.

Nilai-nilai Pancasila sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia yang multi etnis, budaya, suku, ras maupun agama. Menjadikan nilai-nilai agama sebagai spirit dalam mengatur negara namun tidak menjadi negara agama.

Hubungan antara warga negara dengan negara adalah seimbang. Agama erat hubunganya dengan negara. Hubungannya simbiotik mutualistik. Ideologi lain tidak sesuai dengan bangsa Indonesia. (*)

Tinggalkan Komentar