KEBUMEN – Menurunnya kondisi ekonomi akibat pandemi sangat dirasakan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menghadapi hal itu, umumnya mereka berpikir realistis. Yang penting usaha tetap jalan. Pemenuhan kebutuhan keluarga harus terjaga.
Menghadapi kondisi sulit saat ini, Sofiyah (58) tak panik. Toh berbagai kesulitan dan kendala dalam usaha pernah dialami. “Masa pandemi banyak penyesuaian. Awal pandemi bayarnya sampai memakai amplop untuk menjaga diri dari virus Corona,” kata Sofi, sapaan akrabnya.
Pemilik usaha Sofi Arfah di Desa Tanjungsari, RT 4 RW 3, Dukuh Batil, Buluspesantren, Kebumen mengisahkan, dulu usahanya berupa warung sembako. Didirikan pada 1991. Tak lepas dari pergolakan dan banyak mengalami cobaan.
“Ketika masih warung sembako banyak pembeli. Kebetulan berada di lingkungan pondok pesantren. Anak-anak pondok sering belanja di sini sebab mereka tak boleh ke luar pondok jauh-jauh,’’ kata Sofi, Jumat (08/01/2021).
Bertambah tahun keadaan mulai berubah. Bahkan Sofi pernah mengalami kejatuhan usaha. Situasi tersebut membuat Sofi terus berpikir bagaimana cara memulihkan usahanya. Atas saran keluarga, akhirnya Sofi mengubah barang dagangan tak lagi menyediakan sembako. Ia beralih menyediakan kebutuhan sandang sehari-hari. Barang dagangan yang disediakan mulai tas wanita, baju, sepatu, sandal, topi sekolah, baju bayi, baju daster hingga pakaian dalam.
“Alhamdulillah, setelah sempat terjatuh, kami bisa bangkit kembali,” ucapnya. Setelah bangkit, Sofi tak berhenti melakukan sejumlah terobosan. Berkeliling jualan baju, sepatu, tas dan barang lain. Tak hanya itu, Sofi juga punya gagasan mengkreditkan barang dagangan kepada orang-orang. Kredit yang ditawarkan mingguan dan bulanan. Ada pula pembeli yang bayar tunai tanpa kredit. Menurut Sofi, penawaran kredit atau tidak, ia melihat kondisi calon konsumen. Respons masyarakat pun, menurutnya, sangat antusias.
Tanpa kenal lelah, Sofi berinisiatif sendiri berkeliling desa menawarkan barang dagangan. Keliling dari satu tempat ke tempat lainnya. “Keuntungan yang biasa saya dapat sekitar 25-30%,” ucap Sofi.
Dikatakan Sofi, kunci sukses sebagai seorang wirausaha yakni harus tekun, telaten, ulet dan gigih alias tak gampang menyerah. (Nur Anggraeni)