KEBUMEN – Di bawah lapak sangat sederhana bertiang bilah bambu tidak menghalangi Slamet Solihin bekerja mencari nafkah bagi keluarga. Sehari-hari ia berjualan mainan anak-anak. Tempatnya jualan tak jauh dari Pasar Dorowati, Klirong, Kebumen.
“Saya ingin membahagiakan keluarga dari keringat sendiri. Niat hati ingin membahagiakan anak-anak serta keponakan,” kata Slamet Solihin kepada wiradesa.co, Senin, 24 Mei 2021.
Solihin mulai jualan sejak 2020. Saat itu masih pertengahan Ramadan. Dijelaskan olehnya, dulu dia jualan di Kutoarjo. Dari rumahnya di RT 1 RW 2, Desa Roworejo, Kecamatan Kebumen, ia berangkat naik bis. Walaupun dagangan laku tetapi tak bertahan lama sebab beberapa pihak tak berkenan bahkan tidak memperbolehkannya berjualan di depan toko. Akhirnya, Solihin pindah tempat dan mendapatkan lokasi baru di tepi jalan dekat Pasar Dorowati. Setiap hari berangkat dari rumah pukul 08.00. Usai jualan pulang pukul 15.00 dengan mengayuh sepeda.
Beberapa barang yang dijual seperti mainan bola kecil, senter-senteran dan masak-masakan. Selanjutnya, ada gambar huruf, buah, penjumlahan dan perkalian untuk anak-anak. Harga terbilang cukup murah. “Kalau mainan harga Rp 10 sampai Rp 18 ribu. Lalu gambar-gambar sekitar Rp 3 ribu dan buku harganya Rp 10 ribu,” terang Solihin yang hanya lulusan SD.
Saat bercerita, Solihin mempunyai cita-cita ingin memiliki motor roda tiga sendiri. Agar bisa berjualan keliling. Guna mewujudkan keinginannya itu, saat ini sedang berusaha menabung. “Semoga kelak bisa terwujud punya sepeda motor roda tiga,” imbuhnya.
Perihal jualan, dia mengisahkan, keuntungan hasil penjualan tidak bisa dipastikan. Bahkan bila kosong pembeli ia tidak dapat penghasilan dan keuntungan sama sekali. “Daripada nganggur mending bekerja sesuai kemampuan sendiri. Yakin dan percaya pasti akan berkah,” pungkasnya. (Nur Anggraeni)
