Kajian Selasa Siang PKU Muhammadiyah: Cara Menjemput Jodoh Agar Allah Ridho

Ustadz Mahfud Khoirul A. SIP. MA, saat tampil sebagai narasumber pada Kajian Selasa Siang di Masjid Asy Syifa’ RS PKU Muhammadiyah, Selasa (12/3/2024). (Foto: Istimewa)

YOGYAKARTA – Menjemput jodoh itu usahakan pilihan utamanya karena agama, bukan karena rupa, keturunan, kaya atau hal-hal lain yang sifatnya duniawi. Dengan dasar agama, maka pernikahan insyaAllah akan bernilai ibadah dan mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka jemputlah jodoh agar Allah ridho.

“Dalam menjemput jodoh, jangan sibuk mencari, tetapi sibuklah menjadi, dengan memperbaiki diri. Itulah cara menjemput jodoh agar Allah ridho,” ujar Ustadz Mahfud Khoirul A. SIP. MA. saat menjadi pembicara pada Kajian Selasa Siang (Kasesi), bertema Kiat Menjemput Jodoh di Masjid Asy Syafa’ RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa 12 Maret 2024.

Memperbaiki diri dengan berbekal ilmu (agama) merupakan ikhtiar agar setiap apa yang diupayakan, termasuk menjemput jodoh, mendapat ridho Allah SWT. Ikhtiar itu meliputi 3B, berusaha, berdoa, dan bercermin. Berkaca diri, apakah dirinya sudah bersikap seperti apa yang dikehendaki Allah.

Ustadz Mahfud Khoirul mengingatkan kepada para jamaah Kajian Selasa Siang, khususnya para penjemput jodoh, jangan sibuk mencari, tetapi sibuklah menjadi. Para jamaah perempuan, sibuklah agar menjadi perempuan yang sholehah. Sedangkan jamaah laki-laki, sibuklah agar menjadi laki-laki yang sholeh.

Baca Juga:  Perangkat dan Pengelola Arsip Kalurahan Condongcatur Ikuti Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis

Semua orang pasti punya hati. Risiko orang yang punya hati itu adalah jatuh hati. Namun jatuh hati atau jatuh cinta seseorang itu terbagi dalam dua kategori, yaitu karena Allah dan bukan karena Allah. “Semoga para jamaah di tempat ini, jatuh hati karena Allah,” tegas Ustadz Mahfud Khoirul.

Alumni Ponpes Gontor ini menjelaskan jatuh cinta terkait dengan perasaan. Alasannya bisa karena lawan jenis, emas, ternak, anak, dan lainnya. Semua itu perhiasan dunia. Tapi kalau jatuh cinta karena Allah, maka mereka punya kesadaran bahwa di sisi Allah nanti tempatnya kembali.

Hati itu berasal dari kata qolbun, yang sifatnya bisa terbolak balik, kadang senang, sedih, tertawa, menangis, dan seterusnya. Sehingga orang kadang terseret atau terbawa perasaan. Orang yang baper itu orang yang hidupnya paling menderita. Umumnya orang tersebut tidak bahagia.

“Maka jangan penjarakan dirimu,” pinta Ustadz Mahfud Khoirul. Berserah diri kepada Allah. Berikhtiar semaksimal mungkin, agar Allah ridho pada kita. Allah akan memberi balasannya. Jemput jodoh agar Allah ridho. Jangan berhenti sebelum Allah memberhentikannya.

Baca Juga:  Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Canangkan PWI Merah Putih: Bangun Grha Pers Pancasila di Yogyakarta

Pada Kajian Selasa Siang, Panitia Ramadhan 1445 H RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta memprogramkan berbagi paket takjil dan sahur kepada pengunjung dan pasien rawat jalan serta rawat inap di RS PKU Muhammadiyah. Satu paket Rp 15.000, kebutuhan 8.000 paket. Bagi yang ingin berbagi dipersilahkan transfer donasi ke Bank Syariah Indonesia No Rek 1445001445 atas nama Panitia Ramadhan 1445. (Ono)

Tinggalkan Komentar