SLEMAN– Pemerintah Kalurahan Condongcatur melaksanakan Malam Tirakatan Hari Jadi ke-269 Daerah Istimewa Yogyakarta secara hibrid bertempat di Ruang Wacanaloka, Selasa (12/3/2024).
Malam tirakatan ini dilakukan secara live dari Bangsal Kepatihan Yogyakarta dan dikuti melalui aplikasi zoom meeting oleh seluruh pemerintahan kalurahan / kelurahan se-DIY. Tak ketinggalan Pemkal Condongcatur. Dengan berbusana gagrak Yogyakarta dan pemotongan nasi tumpeng diikuti bersama panewu Depok, lurah beserta segenap pamong Kalurahan Condongcatur, BPKal, LPMKal, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas Condongcatur.
Sambutan Gubernur DIY pada malam tirakatan Hari Jadi DIY ke-269 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta dibacakan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. Dikatakan, rangkaian semangat dalam tema hari jadi DIY tahun ini, dapat dimaknai sebagai mencapai kemajuan yang diderivasi melalui inovasi dan keadilan sebagai inti dari transformasi masyarakat. Adapun terkait kesejahteraan, mewujud pada cita-cita untuk merealisasikan ekosistem sosial yang sejahtera.
“Hal ini dicapai melalui pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara layak dan adil. Dijamin oleh sistem yang dirancang untuk efisiensi dan keadilan. Sementara berkelanjutan dapat dimaknai sebagai integrasi antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian sumber daya alam yang dicapai melalui penerapan teknologi yang memungkinkan kita untuk hidup selaras dengan alam,” papar Sri Paduka KGPAA Paku Alam X.
Sri paduka pun menambahkan, di sisi lain, kebudayaan harus diinterpretasikan ulang melalui lensa kemajuan, di mana nilai dan identitas budaya diperkuat dan dilestarikan melalui inovasi. Dengan begitu mampu menjadikan kebudayaan lebih relevan di tengah masyarakat modern, tanpa menghilangkan esensi kearifannya.
“Demikian pula keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta harus ditegakkan dalam konsep teknokratis dengan mengintegrasikan program-program pembangunan yang unik dan pemanfaatan teknologi. Semuanya harus mampu menciptakan pembangunan yang tidak hanya harmonis, tetapi juga berdampak nyata,” imbuh Sri Paduka.
Melalui kegiatan malam tirakatan, Sri Paduka mengajak semua pihak merenung dan berpasrah diri kepada Tuhan Sang Kuasa agar senantiasa menunjukkan jalan lurus-Nya.
Pada malam tirakatan ditampilkan beksan tahta Pangeran Mangkubumi. Tarian ini menceritakan tentang dipecahnya Kerajaan Mataram menjadi dua bagian lewat Perjanjian Giyanti. Kerajaan Mataram menjadi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin Pangeran Mangkubumi dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin Paku Buwono III. Pangeran Mangkubumi kemudian menyandang gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono melaporkan terkait rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-269 DIY. Rangkaian peringatan tahun ini telah dimulai dengan acara ziarah ke makam Astana Kotagede, Astana Pajimatan Imogiri dan Astana Girigondo pada 6 Maret 2024 lalu. Selanjutnya dilakukan malam tirakatan pada Selasa (12/03) malam dan dilanjutkan dengan Upacara Peringatan Hari Jadi ke-269 DIY pada Rabu (13/03) pagi.
Sementara di Ruang Wacanaloka Kalurahan Condongcatur Lurah Reno Candra Sangaji S.IP, M.IP memotong tumpeng dan diserahkan kepada Panewu Depok Wawan Widiantoro, S.IP, M.PA. Harapan pada peringatan Hari Jadi Ke-269 Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai tema yang diusung dapat menjadikan DIY semakin maju, sejahtera, bekerlanjutan dijiwai jebudayaan dan keistimewaan.
“Mari bersama-sama merayakan dan berharap agar DIY terus berkembang, memberi inspirasi, dan selalu bersinar dalam sejarah Indonesia. Selamat Ulang Tahun ke 269, Daerah Istimewa Yogyakarta yang kita cintai,” kata Reno. (*)