Komunitas Peso Desa Logede; Asyik Bersepeda Berburu ‘Mendoan Syahrini’ Waduk Sempor

Komunitas Peso Desa Logede asyik bersepeda (Foto: Wiradesa)

KEBUMEN – Komunitas Penggemar Sepeda Onthel (Peso) Desa Logede, Kecamatan Pejagoan memiliki fokus utama menjaga kesehatan tubuh. Berdiri sejak 7 tahun lalu, anggota Peso aktif bersepeda bersama.

“Kami nyepeda seminggu sekali kadang seminggu dua kali,” kata Untung Mugiono Subekti, penggerak sepeda onthel di Desa Logede kepada wiradesa.co, Minggu, 30 Mei 2021. Menurut Untung, bersepeda bersama jadwalnya tidak tentu, sesuai kesepakatan. Tak harus di akhir pekan.

Saat wiradesa.co bertandang ke rumah Untung di RT 2 RW 4, Desa Logede, beberapa personel tampak hadir; Sodikun, Muslimun, Untung, Sujangi, Purwandi, Muhadi, Awing, Brahim dan Amin. “Sebenarnya masih ada yang lain. Akan tetapi yang datang ke sini sebagai perwakilan dari anggota yang lain, ” imbuhnya. Usia anggota ujar Untung cukup bervariasi dari 40 sampai 75 tahun.

Titik berkumpul saat mau berangkat nyepeda diambil bergilir. Biasanya disesuaikan dengan sasaran tujuan tempatnya. Waktu yang digunakan untuk bersepeda seringnya dari pukul 06.00 sampai 12.00. “Total waktu tersebut sudah termasuk waktu berangkat dan pulang ke rumah masing-masing,” sambung Sujangi.

Baca Juga:  Lima Umbul (Mata Air) di Klaten yang Banyak Dikunjungi Wisatawan

Salah satu anggota Peso Sodikun bercerita tentang kebiasaan bersepada bareng mereka. “Bersepeda bareng-bareng itu menyenangkan. Meski usia sudah 74 tahun tetapi saya masih semangat. Supaya kaki tidak pegal karena sudah dibiasakan untuk berolahraga. Dengan nyepeda kesehatan akan terjaga,” tutur Sodikun.

Satu kejadian selalu diingat Sodikun saat gowesan ke Pantai Bopong. Tiba-tiba roda sepeda belakang tak mau berputar. Alhasil semua bekerjasama mencari solusi terbaik sampai terpecahkan.

Kumpul-kumpul dapat sehat dan kegembiraan (Foto: Wiradesa)

Cerita lain dituturkan Purwandi saat gowesan ke Sempor. Rute jalanan yang menanjak membuat kaki nyaris tak kuat menggenjot pedal. “Tetapi alhamdulilah kami bisa melewatinya,” ucapnya. Sayangnya, ungkap Purwandi, di Sempor keinginan makan medoan yang lagi trending yakni ‘mendoan Syahrini’ tak terwujud. “Semoga kalau besok-besok ke sana lagi bisa terlaksana makan ‘mendoan Syahrini’ di Waduk Sempor,” ucapnya guyon.

Yang menggembirakan, selain kumpul-kumpul dapat sehat dan kegembiraan, anggota Peso ada yang pernah mendapat hadiah sepeda pada satu event. Meski anggotanya sudah ada yang lanjut usia tapi semua tampak semangat, jalan-jalan mengayuh sepeda. (Nur Anggraeni)

Baca Juga:  MWC NU Badas Bersama Mahasiswa KKN Kolaboratif Gelar Pawai Taaruf Perayaan Tahun Baru Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *