KULONPROGO-Pembinaan keluarga maslahah angkatan VII Kementerian Agama Kabupaten Kulonprogo diselenggarakan di Sentolo, Selasa 16 September 2025 bertempat di PP Roudhotul Huffadz, Tuksono, Sentolo.
Tujuan kegiatan ini berupaya agar keluarga di Kulonprogo menjadi maslahah. Peserta sebanyak kurang lebih 30 orang nantinya diharapkan menjadi kader keluarga maslahah yang mendapatkan materi untuk disampaikan kembali pada keluarga atau di forum lain.
M. Qomaruzzaman, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Kulonprogo menyampaikan fakta bahwa angka perceraian cukup tinggi.
Membangun keluarga maslahah memiliki pondasi yang meliputi keadilan, kesalingan, dan keseimbangan. “Sebagai pilarnya, antara lain perjanjian yang kokoh (ijab qabul) saat menikah, bergaul dan memperlakukan pasangan secara baik sesuai ajaran agama, musyawarah, dan saling rida. Berikutnya, atap kemaslahatan, yaitu konsep kebaikan dan faedah yang mendalam bagi seluruh keluarga, masyarakat, dan bangsa,” kata M Qomaruzzaman.
Materi penutup disampaikan Purwanto tentang konsep konseling keluarga sakinah mawadah warahmah dan maslahah. Tidak membesarkan masalah yang kecil menjadi salah satu kunci. Selain itu, mengubah pola pikir (mindset) terhadap pasangan, anak, dan orang lain juga menjadi hal yang harus dilakukan sebab kita tidak bisa mengubah orang lain. Dalam hal kesehatan pun akan lebih terjaga sebab tidak memendam perasaan negatif.
Purwanto memberikan “mantra ajaib” yang bisa dilakukan ketika menghadapi hal yang tidak kita inginkan: maafkan aku, terima kasih, i love you aku menerimamu apa adanya, untuk pemulihan kuserahkan kepada Allah yang Maha segalanya. Lakukan selama 21 hari, bisa dilakukan tanpa orang tersebut mengetahuinya dan berlaku untuk sakit fisik yang kita derita, seperti lutut, punggung, dan lainnya. Mari dicoba. (Nur Rokhmi Hidayati)








