GUNUNGKIDUL – Partisipasi pemuda untuk membangkitkan ekonomi desa di Desa Gari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, layak diacungi jempol. Mereka bertekad untuk berkarya membangun desanya dengan mengembangkan potensi wisata.
Para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna (KT) Mekar Pandega dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mardi Gemi, serta didukung Pemerintah Kalurahan Gari dan komunitas Vontripo, memetakan potensi Desa Gari.
Selain memetakan potensi, kolaborasi anak-anak muda ini juga merencanakan masterplan, dan membuat desain gambar potensi wisata Desa Gari. “Hasil dari pemetaan, rancangan, dan gambar itu nantinya oleh pemerintah kalurahan akan dijadikan acuan pembangunan potensi wisata Desa Gari,” ujar Septian Nurmansah, Ketua KT Mekar Pandega, Kamis 7 April 2022.
Anak-anak muda peduli desa, telah berhasil mendata potensi desa, menentukan arah pengembangan, dan menginventarisir berbagai masalah yang ada. Potensi yang terdata, antara lain wilayah Desa Gari dilewati jalan besar. Terdapat alun-alun desa, hutan, sungai, dan belasan bekas tobong gamping yang memiliki historis dengan penduduk asli Gari.
Septian yang juga Direktur BUMDes Mardi Gemi mengemukakan ada beberapa potensi alam, sejarah, dan budaya di Desa Gari yang bisa dikembangkan menjadi obyek wisata desa. Potensi itu, antara lain Sungai Oya, Hutan Wanalocita, Bumi Watu Obong, Alun-alun Gari, dan Kaliripan.
Perencanaan yang dilakukan anak-anak muda, berbasis riset dan kearifan lokal. Tahun 2022, data potensi, masterplan, dan gambar desain pengembangan wisata diupayakan sudah jadi, dan tahun 2023 perencanaan pembangunan wisata desa Gari bisa dilaksanakan. “Kemungkinan tahun 2023 untuk perencanaannya, karena gambar baru kita buat tahun ini untuk diajukan,” papar Septian.
Meski baru tahun depan bisa diajukan anggaran untuk pembangunan wisata, namun Septian mengungkapkan tahun ini ada anggaran untuk pembangunan fasilitas di Bumi Watu Obong. Anggarannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK). “Tahun ini ada alokasi anggaran untuk pembangunan fasilitas di Bumi Watu Obong,” ungkap Septian yang selama ini aktif membangun desanya.
Kepala Desa Gari, Widodo menyambut baik upaya para pemuda Desa Gari. Pihak aparat desa akan mencermati, menganalisis, dan segera menganggarkan agar perencanaan pengembangan potensi wisata itu cepat dilaksanakan. “Pemerintan kalurahan, saat ini mencermati, menganalisa dan mau menganggarkan untuk membiayai program pengembangan potensi wisata desa,” ujar Widodo.
Upaya yang dilakukan anak-anak muda Gari layak menjadi contoh oleh para pemuda desa lain. CEO Vontripo, Abid, menyebutkan para pemuda Gari layak menjadi guru-guru tentang bagaimana belajar berdesa. “Desa Gari menjadi laboratorium untuk belajar berdesa,” tegas Abid yang selama dua hari dua malam berproses belajar berdesa bersama mahasiswa volunteer dan para pemuda yang tergabung dalam KT Mekar Pandega. (Ono Jogja)