Naik Kereta Gantung Menjangkau “Atap Indochina”

Kereta Gantung menuju Puncak Fansipan Vietnam pada 25 April 2024. (Foto: Wiradesa.co)

NAIK kereta gantung menuju puncak Fansipan (Phan Xi Phang) Vietnam sungguh mengesankan. Fansipan merupakan puncak tertinggi di Vietnam yang berada di perbatasan Kamboja, Laos, dan Tiongkok.

Dengan ketinggian 3.143 meter di atas permukaan laut (mdpl), Fansipan disebut “Atap Indochina”. Untuk menjangkaunya, paling mudah dengan kereta gantung. Trip dari Stasiun Hoang Lien ke Stasiun Muong Hoa menuju puncak Fansipan diminati wisatawan.

Sebelum menggunakan kereta gantung, wisatawan terlebih dulu naik kereta rel listrik dulu dari Stasiun Hoang Lien. Stasiun ini berada di sebelah MGallery Hotel De La Coupole Kota Sa Pa. Bangunannya khas dan menjadi ikon kota wisata pegunungan di Distrik Tam Dong (Sa Pa), wilayah Lai Chau (Lao Cai), Vietnam.

Harga tiket kereta yang ditawarkan, untuk Muong Hoa Round Trip 180.000 VND, Fansipan Way Up 150.000 VND, Fansipan Way Down 120.000 VND. Jika dirupiahkan 1 Dong Vietnam (VND) setara dengan 0,64 Rupiah Indonesia. Jadi tiket kereta untuk Muong Hoa Round Trip seharga Rp 115.200.

Baca Juga:  Kirab Budaya dan Pentas Jathilan Puncak Peringatan HUT ke-79 RI di Padukuhan Kayen

Perjalanan dari Stasiun Hoang Lien ke stasiun tempat naiknya kereta gantung, sudah mengagumkan, apalagi saat menaiki kereta gantung menuju terminal terakhir di puncak Fansipan. Wisatawan disuguhi pemandangan alam pegunungan yang indah, hamparan tanaman bunga berwarna warni, dan lahan pertanian yang menakjubkan.

Wartawan Wiradesa.co, Sihono HT, saat di Puncak Fansipan dengan ketinggian 3.143 mdpl. (Foto: Nhung Vu)

Setelah sampai di terminal terakhir kereta gantung, wartawan Wiradesa.co merasakan dinginnya udara di pegunungan Fansipan. Kebanyakan wisatawan memakai mantel plastik, untuk mengantisipasi turunnya hujan di puncak Fansipan.

Suasana di Puncak Fansipan sepanjang hari berkabut, udara dingin, dan angin kencang. Ada berbagai bangunan yang terdapat di sekitar “Atap Indochina”, antara lain tempat berdoa dan bangunan Klenteng.

Dari “Atap Indochina”, pikiran melayang ternyata teknologi berperan cukup besar untuk pengembangan destinasi wisata ke taraf internasional. Kereta rel listrik dan kereta gantung, yang menjangkau puncak gunung merupakan penerapan teknologi dalam pengembangan Sa Pa sekarang menjadi destinasi wisata yang memikat para wisatawan dari berbagai negara. (Ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *