KULONPROGO – Suasana Pasar Kranggan, Galur sedikit berbeda ketika para pedagang berkumpul dan mengikuti pelatihan manajemen di bangunan los pasar tak bersekat di sisi barat. Pada hari kedua pelatihan yang diisi konsultan UMKM Noor Rakhman Erwiyanto dan tim, para pedagang diperkenalkan pada teknik memotret barang dagangan serta memberikan kalimat promosi (copywriting) untuk mendukung pemasaran online.
“Gaya promosi lewat tulisan atau copywriting modelnya ada yang lebih ringkas, padat menerangkan langsung pada produk dan alamat produk itu bisa didapat. Ada pula yang lebih halus, model promosi soft selling. Semua bisa dicoba,” tutur Dewi Hadi salah satu mentor yang tampil pada Rabu 24 November 2021.
Usai belajar memotret produk dan membuat copywriting, pedagang pasar mendapat pengarahan dalam mengisi formulir pengajuan nomor induk berusaha (NIB) oleh Hana Sukemi. Menurut Hana Sukemi, dari formulir yang disebarkan sehari sebelumnya masih terdapat kesalahan pengisian data sehingga pada saat diajukan, pengurusan NIB mendapat penolakan dari sistem.
“Ada sebagian data yang belum lengkap sehingga butuh perbaikan. Dilengkapi lagi. Setelah lengkap dikirim lagi ke saya, nanti saya bantu pengurusannya,” ujar Hana Sukemi. Pada kesempatan itu Hana Sukemi juga mengajak para pedagang bangga dengan profesi sebagai seorang wirausaha. Tak perlu berkecil hati meski sehari-hari jualan di pasar alias bakulan. Meski penting, ketika sudah terjun ke dunia usaha, latar belakang pendidikan tak terlalu berpengaruh yang terpenting sebagai seorang pedagang atau wirausaha agar mau terus belajar.
“Seperti hari ini para pedagang belajar hal baru. Mengikuti pelatihan manajemen dan belajar pemasaran online. Sebagai pedagang memang kita mesti terus belajar, menggali potensi diri dan mengembangkannya. Belajar mengikuti perkembangan teknologi,” ucap Hana Sukemi sembari memotivasi bahwa pekerjaan sebagai seorang wirausaha itu mulia karena bisa membuka lapangan kerja bagi tetangga, saudara, kerabat atau orang lain di sekitarnya. (Sukron)