Pemuda Bergerak Desa Berkembang

Diskusi bersama terkait pengelolaan kebersihan lingkungan (Foto: Wiradesa)

KEBUMEN – Karang Taruna Agung Muda bersama pengurus Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Bank Samiun Kebumen mengadakan diskusi bersama terkait pengelolaan kebersihan lingkungan. Pada acara yang dilangsungkan di Gedung Aula Balai Desa Tambakagung, Sabtu 8 Mei 2021, hadir perwakilan TPS3R Bank Samiun, Pitra Suwita.

Pitra membuka diskusi yang dimoderatori Nur Anggraeni (wiradesa.co) dengan pengantar sosok pemuda sebagai motor penggerak perubahan desa. “Setidaknya, apabila pemuda bergerak maka desa akan tumbuh berkembang dan lebih maju,” ujarnya. Sebagai penggerak, pemuda membutuhkan dukungan elemen lain. Bukan hanya pemerintah desa saja, masyarakat harus turut andil.

Berkaitan dengan karang taruna sebagai penggerak desa banyak sekali hal yang bisa dilakukan. Salah satunya lewat program pengelolaan sampah sehari-hari. Bisa juga dikombinasikan dengan pemanfaatan lingkungan untuk ketahanan pangan. “Dalam hal ini dengan membuat kebun pangan di lahan masing-masing,” imbuh Pitra.

Sedangkan untuk pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan pemilihan sampah yang bisa didaur ulang dan bisa dijadikan kompos. Nantinya dari situ hasilnya bisa dinominalkan dalam bentuk uang. Uang selanjutnya bisa digunakan atau malah ditabung. Tak menutup kemungkinan uang dipakai untuk kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Juga dapat dialokasikan ke kebun pangan.

Baca Juga:  Kalurahan Condongcatur Sabet Juara 1 Lomba Evaluasi Kalurahan Inovatif 2024

“Kebun pangan bagus sekali untuk dikembangkan. Apalagi saat ini kondisi masih pandemi. Artinya kebutuhan pangan masyarakat menjadi prioritas,” tambahnya.

Diharapkan, melalui diskusi tersebut, pemuda Tambakagung dapat meningkatkan kapasitas diri sebagai pemuda penggerak desa. Khususnya dalam bidang kebersihan lingkungan. Agar dapat menjadi penggerak perubahan, pemuda karang taruna dituntut mau bekerjasama baik dengan pemerintah desa, PKK maupun masyarakat.

Karena itu teramat penting bagi para pemuda untuk banyak bersosialisasi. Termasuk melalui jejaring media sosial. “Pemuda adalah penggerak desa yang utama. Hendaknya, para pemuda desa punya ide dan berani mewujudkan. Tidak perlu muluk-muluk, cukup dari diri sendiri dan lingkungan terdekat kita,” kata Pitra. (Nur Anggraeni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *