Petani Lereng Kelud Demo Bakar Lahan Perhutani

Warga Desa Gadungan menggelar demo di lahan Perhutani. (Foto: Koran Memo)

KEDIRI – Petani di lereng Gunung Kelud Kediri, tepatnya warga Desa Gadungan menggelar aksi demo, karena merasa diperlakukan tidak adil. Mereka sampai membakar lahan milik Perhutani.

Puluhan warga Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, menggelar aksi demo menuntut kejelasan penggarapan lahan di Perhutani Kediri, Senin 28 Maret 2022. Aksi sempat memanas diwarnai dengan pembakaran lahan milik Perhutani di kawasan tersebut, meskipun api tidak sampai membesar.

Aksi itu terjadi karena warga kecewa dengan Perkumpulan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) yang dianggap tidak transparan dan tidak adil dalam membagi lahan. Mereka juga menuntut kejelasan penandatanganan Naskah Kesepakatan Kerja sama (NKK) Perhutani dengan petani, sebagai persyaratan pengelolaan lahan hutan seluas 16 hektare di desa setempat.

Lamijan (56) salah satu petani asal Dusun Sumberbahagia Desa Gadungan mengaku ingin mengetahui aturan legal dan NKK untuk penggarapan lahan. “Selama ini setelah penebangan sengon pada tahun 2019 lalu selesai, tidak ada kejelasan lagi,” katanya.

Menurut Lamijan, selama ini yang terjadi adalah praktik jual beli lahan dan sewa-menyewa untuk lahan yang kosong. Padahal jika mengacu pada peraturan di NKK selama pembagian lahan, petani mendapatkan jatah dengan menanam selama 35 tahun.

Baca Juga:  Kelompok Tani LorSay Gembira Juara 2 Tingkat Kota Yogya

Selain itu ada juga lahan hutan yang tidak dikelola dengan baik dan terjadi kegundulan. Dia juga menyebutkan bahwa ada oknum dari pihak lembaga yang juga mendapat lahan dan dijual ke pihak lain.

“Buktinya lahan ini yang mengelola dari pihak luar desa. Padahal di Dusun Templek, Dusun Sumberbahagia yang satu desa masih banyak petani yang belum menggarap lahan,” ucapnya.

Sementara itu Januri, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Jatirejo, mengungkapkan, dalam permintaan warga yang telah disampaikan akan menampung semuanya. Sebab, pihaknya dalam menjalankan tugas akan tetap melalui prosedur yang telah ditentukan.

“Semuanya akan kami tampung dan saya sampaikan kepada pimpinan,” ujarnya.

Selain itu, Januri menyebutkan bahwa terjadi miskomunikasi antara masyarakat dengan Perhutani karena masyarakat ingin mengetahui kegiatan apapun yang dilakukan pada Perhutani. “Dalam Minggu ini kami akan mengambil kebijakan bersama pimpinan untuk kesejahteraan masyarakat di lingkungan ini,” bebernya.

Sementara itu Sugianto, Ketua PMDH menyampaikan akan bertanggung jawab atas semua permasalahan tersebut yang ada di wilayah Desa Gadungan. “Terkait aksi pada hari ini saya akan bertanggung jawab penuh,” jelasnya.

Baca Juga:  Petani di Sentolo Panen Padi Varietas Gamagora

Setelah menggelar aksi demo, puluhan warga tersebut menuju ke balai desa setempat untuk meminta petunjuk kepada tiga pilar desa setempat. Kegiatan tersebut dihadiri pula Ketua PMDH. “Di sini pihak desa membantu pertemuan antara warga dan Ketua PMDH. Namun masih belum ada titik temu dan akan dilakukan pertemuan lanjutan,” ungkap Suprayitna, Kepala Desa Gadungan.

Musyawarah merupakan langkah yang baik untuk dijalankan masyarakat. Upayakan mencapai kesepakatan dalam bermusyawarah. Jangan sampai persoalan melebar ke mana-mana, apalagi sampai ke meja hijau. (*) 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *