Proyek Strategis Negara Tol Yogya-Solo Akan Diresmikan 17 Agustus 2023

Beton terowongan untuk jalan antardesa yang terbelah tol Yogya-Solo. (Foto: Wiradesa)

KLATEN – Proyek Strategis Negara (PSN) Tol Yogya-Solo Seksi 1 yang direncanakan akan diresmikan pada 17 Agustus 2023, mulai dibangun dari sisi timur. Tiang pancang tol di Kartasura yang menghubungkan tol Yogya-Solo dan Semarang-Solo sudah terpasang.

Begitu juga beton terowongan untuk jalan-jalan yang terlewati tol di wilayah Kabupaten Klaten sudah mulai dipasang. Beton terowongan itu di kanan kiri dilengkapi dengan lubang saluran irigasi.

Berdasarkan pemantauan Wiradesa di Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Minggu 13 Maret 2022, beton terowongan itu sudah terpasang di jalan antardesa. Misalnya jalan yang menghubungkan antara Desa Mendak Kecamatan Delanggu dan Desa Kauman Kecamatan Polanharjo.

Sedangkan beton terowongan untuk jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Delanggu dengan Kecamatan Polanharjo belum terpasang. Namun sejumlah beton sudah disiapkan di pinggir jalan.

Dengan beton terowongan tersebut, besok antardesa yang terbelah dengan tol, masih ada akses. Selain itu saluran irigasi juga tidak terputus. Karena ada saluran beton untuk aliran irigasi yang biasa mengalir dari mata air di sebelah barat Kecamatan Polanharjo dan Kecamatan Tulung ke sisi timur area persawahan di Kecamatan Delanggu dan Kecamatan Juwiring.

Baca Juga:  Kemenkumham Raih Penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik tahun 2021

Menurut GM Lahan dan Unititas PT Jogja-Solo Marga Makmur (JMM), Muhammad Tilawati Amin, tol Yogya-Solo sepanjang 42,37 kilometer akan ada 4 exit tol, yakni 3 di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan 1 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian ada 1 rest area di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.

Empat exit tol Yogya-Solo itu ada di Kecamatan Karanganom, Kecamatan Ngawen, Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten, dan Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman. Exit tol di Prambanan mengarah ke Manisrenggo. Sedangkan exit tol di Kalasan terbagi 2 arah, yakni ke arah jalan nasional dan arah Ratu Boko.

Biasanya lahan tanah di sekitar exit tol menjadi incaran para pengusaha atau investor. Sehingga harganya akan melambung. Pemilik lahan di sekitar exit tol bersiap untuk menjadi miliarder. Tetapi jika tidak bijak mengelola uang, maka jangan heran jika uang miliaran rupiah itu akan habis tanpa bekas yang bermanfaat bagi kehidupan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *