Raja Patin Berkembang karena Berbagi

Mas Wili bersama anaknya Maliano melayani pembeli di tempat jualan Raja Patin 1 Balong Jalan Pleret, Bantul. (Foto: Wiradesa)

BANTUL – Usaha jual beli ikan segar, Raja Patin, berkembang karena berbagi. Setiap hari Jumat, pengusaha yang memiliki kolam di Gunung Kelir, Pleret, Bantul, ini bersodaqoh memberikan sebagian dagangan ikannya kepada pengelola pondok pesantren di daerah Prambanan.

Raja Patin dulunya menjual ikan segar di pinggir jalan Pleret, tepatnya di Balong, Potorono. Namun sekarang telah berkembang dengan membuka cabang di tiga tempat lain. Raja Patin 1 di Balong Jalan Pleret, Raja Patin 2 di Kalangan perempatan Wiyoro, Raja Patin 3 di Jambu Yogyakarta, dan Raja Patin 4 di Pasar Sentul Yogyakarta.

“Setiap hari Jumat, kami bersodaqoh memberikan ikan segar ke pondok pesantren di Prambanan. Jenis ikannya ada wader, lele, belut, dan lainnya. Semoga para santri merasakan apa yang kami rasakan,” ujar Wili Teguh Raharjo, pemilik Raja Patin, saat berbincang dengan Wiradesa di tempat jualan Raja Patin 1 Balong, Jumat 14 Oktober 2022.

Pagi itu, Mas Wili, panggilan akrab Wili Teguh Raharjo, bersama anaknya Maliyano Danil Wiliyam, sibuk melayani pembeli. Sepertinya banyak pelanggan atau pembeli ikan segar yang tinggal di perumahan sepanjang Jalan Pleret. “Di sini, kami setiap hari bisa menjual satu kuintal ikan Lele,” ungkap Mas Wili. Selain Lele, ikan segar yang banyak dibeli adalah Belut.

Baca Juga:  Bagong Soebardjo 15 Kali Pindah Rumah: Ingin Miliki Tempat Sanggar Wayang Dongeng Nusantara

Mas Wili menjelaskan di Raja Patin 1 setiap hari bisa menjual sekitar 40 kilogram Belut. Sedangkan harga Belut yang kecil Rp 65.000 dan besar Rp 75.000 per kg. Untuk harga Lele Rp 24.000 per kg, Nila Rp 33.000 per kilogram, Patin Rp 25.000 per kilogram, Gabus Rp 65.000 per kilogram, dan Wader Rp 40.000 per kilogram.

Untuk memenuhi kebutuhan ikan segar, baik itu Lele, Belut, Nila, Patin, Gabus, maupun Wader, Raja Patin mengandalkan pasokan dari luar daerah, khususnya dari Jawa Timur. “Untuk Lele, Belut, Nila, dan Patin, bisa dipastikan setiap hari ada, tetapi untuk Gabus dan Wader belum tentu ada,” papar Mas Wili. Karena untuk persediaan Gabus, hanya mengandalkan pemancing dan Wader membeli dari penyetrum atau pencari ikan di Yogyakarta.

Guna memenuhi kebutuhan ikan segar di empat tempat jualannya, Raja Patin memiliki kolam penampungan ikan di Gunung Kelir, Pleret, Bantul. Jadi pasokan ikan dari luar daerah, sebagian langsung dijual dan sebagian masuk ke kolam. Jika nanti stok di tempat jualan habis, tinggal ambil di kolam. “Jadi ada persediaan ikan yang siap memenuhi permintaan pembeli,” tegas Mas Wili.

Baca Juga:  Siswa SMK Negeri 1 Pleret Kerja Lapangan
Ny. Wili Teguh Raharjo bersama kedua anaknya, Maliyano Danil Wiliyam dan Kaniya Wiliyana Prajuwita. (Foto: Istimewa)

Usaha jual beli ikan segar, jika ditekuni ternyata juga bisa mendatangkan uang dan meningkatkan ekonomi, serta membahagiakan keluarga. Dengan ketekunan dalam berusaha dan ikhlas berbagi. Mas Wili mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan hidup bahagia bersama istri dan kedua anaknya, Maliyano Danil Wiliyam dan Kaniya Wiliyana Prajuwita. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *