YOGYAKARTA – Sebanyak 370 orang dikukuhkan sebagai tim pelaksana program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Gadjah Mada.
Pengukuhan tersebut ditandai dengan penandatanganan surat perjanjian kerja tim pelaksana program Merdeka Belajar yang dilakukan oleh Direktur SDM UGM, Dr. Ratminto, dengan Wakil Ketua Pelaksanaan Program MBKM, Nurhadi, ST, di Balai Senat, Gedung Pusat UGM, Jumat 25 Februari 2022. Disaksikan oleh Rektor UGM UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. dan Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan (PPK) UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno.
Ketua Pelaksana Pusat MBKM UGM, Dr. Supriyadi, M.Si., Akt., mengatakan sebanyak 370 orang dikerahkan dalam pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Menurut Supriyadi, dari 370 orang tersebut sekitar 90 persen berasal dari UGM dan sekitar 10 persen sisanya tenaga ahli dari luar. “UGM selaku tim pelaksana swakelola tipe 2 dengan pengaturan barang dan jasa, pengerahan SDM sepenuhnya berasal dari UGM dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,” katanya.
Para pengurus MBKM UGM ini, kata Supriyadi, bertanggung jawab terhadap keberhasilan program MBKM dan mencapai target yang diinginkan oleh pihak universitas dan Kemendikbud Ristek. “Keberhasilan kegiatan ini berada di pundak bapak dan ibu sekalian sehingga komitmen dan integritas serta kerja keras sangat diperlukan agar program ini bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyampaikan tiga pesan penting kepada ratusan pengelola program MBKM yang tersebar di 18 fakultas dan satu sekolah vokasi tersebut. Pertama, Rektor berpesan para pengurus dan pengelola MBKM bisa mengelola anggaran dana program yang dikucurkan dalam jumlah cukup besar dari pemerintah bisa dikelola dengan baik. “Harus tertib administrasi keuangan dan diaudit jangan sampai ditemukan penyimpangan sana sini. Sesuai dengan aturan yang sudah ada,” paparnya.
Kedua, Rektor mengharapkan program ini betul-betul mampu menyeleksi mahasiswa yang dianggap layak ikut program MBKM. “Mahasiswa yang betul-betul unggul dan berkompetensi. Tidak mungkin seluruh mahasiswa bisa ikut MBKM,” ujarnya.
Selanjutnya, Rektor menginginkan program MBKM bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa sehingga di akhir program ini bisa meningkatkan keahlian, kompetensi dan pengalaman mereka. “Tujuan MBKM ini mengenal dunia kerja secara lebih luas pada mahasiswa. Program ini memiliki relevansi cukup besar dengan dunia industri dan pemerintahan,” katanya. (*)