Santri Zuhriyah Usai Tarawih Ngaji Nahwu, Shorof, Tauhid dan Pegon

Pengasuh Panti Asuhan dan Pesantren Zuhriyah Sleman, Dra Hj Yaya Syamsiyah MPdI bersama para santri (Foto: Wiradesa)

SLEMAN – Sekitar 80 santri menimba ilmu agama di Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Zuhriyah. Sehari-hari mereka mengikuti kajian keagamaan (diniyah) di samping belajar formal di sekolah hingga ada yang kuliah di perguruan tinggi.

“Pada hari biasa di luar Ramadan, kegiatan pesantren dimulai dinihari. Baca Alquran Surat Yasin, Al-Waqiah, Surat Al Mulk, Surat Ar-Rahman. Berikutnya Mujahadah Asmaul Husna. Lanjut 06.30 piket, bersih diri, pengajian lagi tahsin baca Alquran, ada yang ngaji kitab Daqoiqul Akhbar. Di luar itu ada pengayaan pelajaran sekolah sebab ada yang ikut kejar paket,” terang Pengasuh Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Zuhriyah, Dra Yaya Syamsiyah MPdI, saat menerima kunjungan wiradesa.co, pekan lalu.

Sebagai pimpinan pesantren, sosok yang akrab disapa Umi Yaya oleh para santri, mengaku sangat dekat dengan semua santri. Meski para santri tetap menjunjung tinggi etika, menjaga sikap tawaduk, mereka dianggap sebagai mitra, teman dan saudara. “Rentang umur santri dari usia SD-anak kuliahan. Tetapi para santri diutamakan anak yatim dan dhuafa,” imbuh Umi Yaya.

Baca Juga:  Mba Menik, Ngajar Ngaji Nyambi Ngayam Serat Alam

Menghidupi puluhan santri, menanggung semua kebutuhan dari logistik keperluan makan minum sehari-hari ditambah biaya sekolah dan kuliah, Umi Yaya memegang prinsip Allah Swt Maha Kaya sehingga ia tak khawatir perihal rezeki. Pengeluaran bulanan untuk kebutuhan para santri bila dikalkulasi rinci bisa mencapai Rp 35 juta.

“Soal berapa biaya total yang dibutuhkan untuk keperluan santri, tak terlalu dipikir. Yang terpenting saat butuh ada. Selain dari keluarga besar, pembiayaan santri datang dari para donatur,” ujar Umi Yaya sambil menceritakan lingkungan pesantren dan panti asuhan berada di atas area seluas 2000 meter. Dan masih ada satu area pesantren lagi (Zuhriyah 2) terpisah kawasannya, berada di Drono, Jalan Magelang Km 11.

Pada Ramadan 1442, para santri dan anak panti asuhan yang beralamat di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km 10 Rejodani Sariharjo, Ngaglik Sleman mengikuti kegiatan kajian Ramadan dengan jadwal berbeda dengan jadwal kajian di luar Ramadan. Diantaranya, Usai Tarawih santri mengikuti kajian Nahwu, Shorof, Tauhid dan Pegon. Dan pada siangnya ada kajian berbagai kitab, Sulamut Taufiq, Tibyan fi Adabil Hamalatil Quran, Risalatush Shiyaam, Tanqihul Qoul, dan Usfuriyah. (Sukron)

Baca Juga:  SMSI Sumut Minta Poldasu Tangkap Pelaku Penganiayaan Ketua SMSI Madina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *