SLEMAN-Paguyuban Karawitan Sekar Budaya Condongcatur memperingati ulang tahun yang pertama pada Selasa 4 Juni 2024. Peringatan ditandai pemotongan tumpeng bertempat di Pendopo Kromoredjan Kalurahan Condongcatur, Depok, Sleman. Dimeriahkan spesial performance Ari Tejo Sitter yang secara konsisten melestarikan musik siter.
Ketua Paguyuban Sekar Budaya Condongcatur, Ganep Sri Lestari menyampaikan Paguyuban Sekar Budaya Condongcatur telah genap berusia satu tahun. Ia berharap budaya Jawa karawitan yang adiluhung dapat terus lestari dan berkembang di Kalurahan Condongcatur. “Semoga bisa terus nguri-nguri budaya Jawa sejalan dengan bangunan Pendopo Kromoredjan yang mengambarkan Condongcatur selalu menjaga tradisi dan kebudayaan Jawa. Harapan juga agar para generasi muda semangat belajar budaya Jawa sesuai yang tertuang dalam Peraturan Gubernur DIY nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menjaga dan mengembangkan budaya Jawa,” ucap Sri Lestari.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, S.IP, M.IP menyampaikan, karawitan salah satu upaya melestarikan budaya Jawa. Latihan karawitan yang rutin digelar merupakan bentuk dukungan konkret Condongcatur sebagai rintisan desa mandiri budaya. Pemerintah Kalurahan Condongcatur akan mendukung kegiatan budaya. Selain Sekar Budaya, di Condongcatur juga ada Paguyuban Karawaitan Ngesti Laras yang sudah eksis berkegiatan dan menggelar pentas rutin setiap Kamis Pon setiap bulannya,” jelas Reno.
Reno berharap Paguyuban Sekar Budaya terus berkembang mengajak khususnya generasi muda untuk ikut bergabung di dalamnya, punya anggota di tiap padukuhan dan ikut latihan rutin.
Penasihat Paguyuban Sekar Budaya Condongcatur, Tri Wusono menambahkan, latar belakang terbentuknya Sekar Budaya, menjelang Hari Jadi Kabupaten Sleman setiap tahun diadakan lomba karawitan ibu-ibu antar kapanewon dan kalurahan.
“Paguyuban Sekar Budaya Condongcatur perkembangan dari Paguyuban Sekar Rinonce yang berpusat di Sengkan Joho. Sejak 2018 dipercaya sebagai duta dari Kapanewon Depok, selanjutnya terbersit untuk membentuk paguyuban yang berada di tingkat Kalurahan Condongcatur. Maka sejak Juni 2023 kami berinisiatif membentuk Paguyuban Sekar Budaya Condongcatur dan telah dikukuhkan oleh lurah Condongcatur dengan Surat Keputusan lurah Condongcatur, Paguyuban Sekar Budaya Condongcatur disiapkan sebagai duta Kapanewon Depok juga mendukung Semboyan Kalurahan Condongcatur Berbudaya. Sampai saat ini telah merekrut sebanyak 20 penabuh dan Sinden. Paguyuban Sekar Budaya terbuka untuk menerima anggota baru,” jelas Tri.
Kalurahan Condongcatur mempunyai aset seperangkat gamelan perunggu yang sangat baik sehingga perlu perawatan dengan sering dibunyikan sebagai satu cara merawat gamelan dan sesuai dengan bangunan Pendopo Kromoredjan yang dibangun bernuansa Jawa. Menurut sejarah wilayah Condongcatur adalah gudangnya seni budaya. Condongcatur dulu memiliki dalang di Padukuhan Kentungan (Mertua Dukuh Kentungan) juga di Jurugsari Joho ada Ki Bani Cermomintarjo (orangtua Alm.Ki Sutarjo Singku dalang tertua se DIY).
“Harapannya ke depan dengan alunan musik gamelan bisa menjadi daya tarik bagi generasi muda. Menciptakan zona budaya Kalurahan Condongcatur, persiapan menjadi Desa Mandiri Budaya, mendukung serta ikut menciptakan ciri khas keistimewaan dari 5 pokok prioritas Pemerintah DIY.
Salah satunya kebudayaan. Kemudian mencari bibit pemain gamelan yang andal di wilayah Condongcatur dan sebagai sarana komunikasi sosial dan budaya,” pungkasnya. (*)