BANTUL – Di lahan yang mempunyai luas sekitar 36 meter persegi, Suprianto dibantu istri menjual bakso dan soto. Tempat mereka berjualan sangat sederhana, hanya dengan beberapa bambu sebagai penyangga atap, warung itu berdiri kokoh.
Meski demikian, di balik kesederhanaan tempat, soto dan bakso olahan Suprianto memiliki rasa yang khas dan nikmat. Maka tak heran jika setiap hari orang-orang mengantre untuk menikmati.
“Yang dijual bakso dan soto. Setiap hari sebelum pandemi, di sini pembeli antre,” tutur laki-laki asal Solo itu, saat ditemui Wiradesa.co di Jl Sorowajan Baru, Banguntapan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 27 Maret 2021.
Selain memiliki cita rasa nikmat, harga di warung “Pak Mus” tidak banyak menguras kantong. Harga soto ayam Rp8.000, soto sapi Rp9.000, mie ayam Rp8.000, mie ayam bakso Rp10.000, mie ayam ceker Rp10.000, bakso kerikil Rp9.000. Untuk sate usus, sate telur dan sate ati Rp3.000. Begitu juga es teh, teh hangat, es jeruk, jeruk hangat, harganya hanya juga Rp3.000 per gelas.

Suprianto menjalankan usaha tersebut sudah belasan tahun sejak dia menggantikan bapak. “Usaha ini awalnya milik bapak saya. Kemudian baru pada 2006 saya pindah dari Solo ke sini untuk menggantikannya,” tuturnya.
Setiap hari dia buka warung dari 06.00. Kemudian dia akan tutup setelah jualan habis. “Kami buka dari 06.00. Untuk soto 06.00 sudah siap. Tapi kalau bakso siapnya pukul 09.00. Waktu tutup tidak tentu. Biasanya tutup kalau semua sudah habis,” terangnya.
Saat ini Suprianto sudah buka dua cabang. Lokasi ada di Karangbendo dan di dekat Kampus Akakom. Tetapi kedua cabang tengah tutup sementara waktu. (Syarifuddin)