Tiga Pendekatan untuk Merealisasikan Kemandirian Desa

Panitia Kongres Kebudayaan Desa Tahun 2022. (Foto: Wiradesa.co)

BANTUL – Kemandirian desa menjadi target diselenggarakannya Kongres Kebudayaan Desa (KKD) tahun 2022. Ada tiga pendekatan yang akan dijalankan untuk merealisasikan sasaran utama Kongres yang berlangsung mulai bulan Juni sampai Oktober 2022.

“Tiga pendekatan itu melalui pendekatan gerakan, kebijakan, dan pemikiran,” ujar Ryan Sugiharto, mantan Ketua KKD I yang sekarang terlibat di Bagian Kajian KKD II 2022 saat pertemuan pers di Kampoeng Mataraman, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 26 Maret 2022.

Ketika memberikan keterangan pers, Ryan bersama AB Widyanta (Bagian Kajian), Tri Agus Susanto (Bagian Media), Any Sundari (Tim Evaluasi), dan Greg Sindana (Bagian Media). Mengawali KKD II, diselenggarakan Konferensi Kepala Desa di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, 26-27 Maret 2022.

Ryan menjelaskan pendekatan gerakan dilakukan setelah ada rumusan Kongres. Rumusan itu terkait dengan rumusan pengetahuan, metodologi berdesa dan grand desain datakrasi.

Sedangkan pada Kongres juga akan dilakukan kajian terhadap kebijakan yang terkait dengan pembangunan perdesaan. “Berdasarkan pencermatan kami ada beberapa kebijakan, seperti peraturan bupati yang kontraproduktif terhadap kemandirian desa,” tegas Ryan.

Baca Juga:  Tiga Desa Percontohan Kemandirian Desa

Kongres juga akan merumuskan pengetahuan agar bisa menjadi panduan bagi pemangku kepentingan pembangunan perdesaan. Nantinya rumusan akan diupayakan sesederhana mungkin agar bisa cepat dipahami dan diimplementasikan di desa.

Ryan mengemukakan ada tiga pilar kemandirian desa, yakni pilar politik dan pemerintahan, pilar perekonomian desa, dan pilar datakrasi. Dua pilar pertama sudah cepat direspons atau dilaksanakan. Namun pilar ketiga, yakni pilar datakrasi masih berhenti pada konsep.

Dengan kondisi seperti itu, AB Widyanta, menegaskan pada KKD II akan memberikan perhatian lebih pada pilar datakrasi. Perhatian yang besar itu agar warga desa mampu memanfaatkan data untuk kepentingan hidupnya.

Ada tiga arena KKD II 2022, yakni arena lokal yang menggelar antara lain festival kebudayaan lokal, arena nasional menyelenggarakan webinar, musyawarah, dan pameran. Kemudian arena internasional diselenggarakan konferensi. Ada tiga konferensi, meliputi konferensi tentang desa-desa di Asia, selatan-selatan, dan rural.

KKD II mendorong terbentuknya Dewan Kebudayaan Desa dan Kaukus Desa Antikorupsi. Semoga rekomendasi itu akan dibacakan dan ditindaklanjuti Presiden Joko Widodo. (Ilyasi)

Baca Juga:  Pemuda sebagai Pemecah Problematika Pedesaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *