YOGYAKARTA – Tim dari Fakultas Teknik UGM kembali menorehkan prestasi. Kali ini, Tim Dosbog UGM yang beranggotakan Chaesar Syaefuddin (D4 Teknik Mesin 2019), Annisa Citra Gitaswari (S1 Teknik Fisika 2019), dan Alfitra Heydar Achsan (S1 Teknik Fisika 2019) berhasil meraih juara 1 pada “Digital Innovation and Technology Competition 2022” yang diselenggarakan oleh Astra International yang bekerja sama dengan SRE Indonesia.
Kompetisi yang kerap dijumpai dengan nama “DIGITECH 2022” ini dibagi menjadi “Future of Mobility” dan “Future of Energy” yang masing-masing memiliki kategori untuk perguruan tinggi dan SMA/SMK/sederajat. Kompetisi ini dimulai pada 10 Desember 2021 hingga 26 Februari 2022 dengan tahap abstrak hingga tahap final.
“Peserta yang lolos tahap abstrak kemudian lanjut ke tahap selanjutnya sebagai 10 besar atau finalis. Untuk bertanding ke final, para finalis harus menulis karya essay, pitch deck, serta membuat prototipe dari karya. Setelah melalui proses panjang, kami berhasil meraih juara 1 pada kategori “Future of Mobility” untuk perguruan tinggi,” ujar Heydar pada Selasa Maret 2022.
Heydar memaparkan bahwa gagasan yang diusung Tim Dosbog berjudul “Special Swap Battery: Sistem Pintar Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Sebagai Pendukung Mobilitas Masa Depan Daerah Pariwisata untuk Menjawab Tantangan Pengurangan Emisi Karbon” dengan dosen pembimbing Dr. Nur Abdillah Siddiq.
“Special Swab Battery adalah Electric Vehicle Sharing System (EVSS) yang didesain untuk memfasilitasi masyarakat sebuah stasiun pengisian daya bagi pengguna kendaraan elektrik berupa sepeda listrik atau skuter. SSB memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena desain dari SSB yang mengutamakan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik,” papar Heydar.
Heydar menyampaikan bahwa gagasan ini dilatarbelakangi oleh kondisi pariwisata Indonesia yang saat ini membutuhkan moda transportasi yang nyaman dan mudah digunakan oleh wisatawan.
“Selama perlombaan, tim kami tentunya melakukan penuangan ide secara bersama sehingga produk yang kami hasilkan merupakan hasil pemikiran dari setiap anggota. Dalam pelaksanaan atau eksekusi dari pembuatan karya, tim kami menemui beberapa kendala terutama dalam situasi keterbatasan pandemi. Satu hal yang menjadi pesan adalah jangan lupakan istirahat dan atur waktu lebih baik lagi sehingga tidak terjadi kejadian yang tidak diharapkan, terutama dalam kondisi pandemi,” tutur Heydar. (*)