PURBALINGGA – Sebanyak 55 rumah di wilayah RT 7 RW 3 Kelurahan Bojong, Kecamatan Purbalingga dilakukan pengasapan atau fogging oleh petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Purbalingga, Kamis 21 Oktober 2021.
Hal itu, dilakukan karena ditemukannya kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut. Ditemukan ada satu warga yang meninggal dunia karena DBD.
Abidin Solihin, Koordinator Tim Fogging Dinkes Kabupaten Purbalingga menjelaskan, sempat terjadi penolakan warga di lokasi fogging. “Meski sempat ada warga yang menolak. Setelah diedukasi oleh tim Puskesmas Bojong, akhirnya mau difogging rumahnya,” katanya saat ditemui usai pengasapan.
Dia menambahkan, secara umum warga yang rumahnya berada di radius 100 meter area penderita DBD, cukup antusias menyambut petugas fogging.
Klarena Yuanti Tri Cahyaningrum, Kader Kesehatan Kelurahan Bojong menjelaskan pasca meninggalnya warga Bojong akibat DBD, belum ditemukan warga yang mengeluh sakit dengan tanda-tanda mengidap DBD.
“Kami mengambil 10 rumah secara acak untuk dicek. Hasilnya ada jentik nyamuk Aides Aygepty di salah satu rumah,” terangnya.
Dia menungkapkan, adanya temuan tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Bojong. “Akhirnya Dinas Kesehatan memutuskan untuk fogging,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Bojong, Waluyo Isdianto menjelaskan, rencananya fogging dilakukan dua kali. Dimana fogging kedua dilakukan tujuh hari setelah fogging pertama.
Dia juga mengingatkan, fogging merupakan pilihan untuk pencegahan DBD bukan pencegahan penanggulangan. “Yang utama dalam mengantisipasi DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN,” ujarnya.
“Fogging itu cuma membunuh nyamuk yang sudah dewasa. Jentiknya itu ya dengan PSN rutin seminggu sekali. Bak mandi itu harus dikuras, disikat juga, kalo engga disikat telur nya kan nempel,” jelasnya. (Prima Intan DI)