Warung Makan Vierro & Avero, Sayur Bayung Favorit Pelanggan

Mahasiswa, dosen, hingga sejumlah publik figur menikmati masakan Sadjiyem (Foto: Syarifuddin/Wiradesa)

SLEMAN – Warung makan Vierro & Avero jadi tempat makan favorit mahasiswa. Pasalnya menu makanan yang ada terbilang lengkap, enak dan murah.

Bisnis kuliner tersebut dibangun Sadjiyem bersama suaminya Supardi sejak 2007, hingga kini tetap berdiri kokoh. Sayur bayung, menu yang paling diminati banyak orang saat datang ke warung. Sayur bayung paling sering habis pertama kali.

“Warung ini kami bangun sejak 2007. Di sini, konsepnya prasmanan. Jadi pelanggan lebih leluasa memilih menu yang kami sediakan. Biasanya yang paling disukai sayur bayung. Pasti habis duluan,” kata Sadjiyem, ditemui di warungnya di Jalan Nogorojo, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Sayur unggulan itu menurut Sadjiyem terbuat dari daun kacang dan santan. Kemudian dikasih bumbu rahasia yang dimiliki. Hingga kini sayur tersebut tetap menjadi favorit para pelanggan setia.

Selain sayur bayung, ada pula sayur dan lauk-pauk yang lain. Di antaranya sop, tempe, ayam goreng, ikan goreng, telur. Kelengkapan menu juga menjadi daya tarik orang-orang untuk datang bersantap.

Baca Juga:  Sensasi Dapur Legend Mangut Lele Mbok Marto Ngayogyakarto
Sadjiyem bersama Supardi sejak 2007 mengelola warung makan Vierro & Avero (Foto: Syarifuddin/Wiradesa)

Kalangan mahasiswa, dosen, hingga sejumlah publik figur pernah berkunjung menikmati masakan Sadjiyem. “Di sini dulu kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Ada juga dosen. Pernah juga ke sini para personel Sheila on 7,” katanya sambil menunjukkan foto-foto yang dipajang di dinding warung.

Di saat masih ramai-ramainya, setiap hari istri Sapardi itu bisa menghabiskan satu karung beras. Dan lima kilogram jeruk untuk minuman. “Dulu pas masih ramai-ramainya sehari habis 1 karung beras. Kalau minuman sampai menghabiskan 5 kilogram jeruk,” tuturnya.

Makin bertambahnya warung di sekitar tempat Sadjiyem jualan, membuat bisnis yang dikelolanya mulai menurun. Saat ini setiap hari dia hanya menghabiskan empat kilogram beras. Meski begitu, ada yang tak berubah. Sayur bayung masih tetap menjadi incaran para pelanggan. (Syarifuddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *