KULONPROGO – Sebanyak 25 pemuda desa di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengikuti Sekolah Jurnalisme Desa selama dua hari, Sabtu dan Minggu (12/3/2023) di Padepokan Kilen Lepen Padukuhan Karangwetan, Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo.
Para pemuda desa ini terpilih mewakili desanya masing-masing, untuk belajar, berkarya, dan berbagi informasi desa. Setelah mengikuti SJD, diharapkan mereka mampu membuat karya jurnalistik peduli desa, baik berupa teks atau tulisan, gambar atau foto, maupun video. Karya itu nantinya ditayangkan ke berbagai platform media, baik media pers maupun media sosial.
“Visi Sekolah Jurnalisme Desa adalah belajar, berkarya. dan berbagi,” ujar Ilyasi, Direktur SJD, Jumat 10 Maret 2023. Pada pelaksanaan SJD, instruktur dan peserta sama-sama belajar tentang informasi apa yang dibutuhkan masyarakat desa. Selanjutnya berkarya bersama membuat karya jurnalistik yang diinginkan warga desa.
“Selain belajar dan berkarya, kami juga mengupayakan untuk berbagi. Berbagi informasi atau apa saja yang bermanfaat bagi warga desa,” papar Ilyasi. Konsep belajar, berkarya, dan berbagi ini tidak hanya berlaku pada bidang jurnalistik saja, tetapi juga bidang lain yang diyakini bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Sebelum berkarya, para peserta akan belajar tentang empat pilar jurnalisme desa, yakni tentang desa, pewarta desa, karya jurnalistik, dan khalayak. Ada tiga narasumber yang dihadirkan untuk belajar bersama, yakni Taufik Kamal, Lurah Pleret, Purwo “Ipung” Harsono, Ketua Koperasi Jasa Noto Wono Mangunan, dan Sihono HT, penguji kompetensi wartawan.
Taufik Kamal, Lurah Plaret, yang alumni S2 Ilmu Komputer UGM, akan memaparkan tentang desa digital dan desa wisata. Bagaimana Kalurahan Plaret membuat aplikasi yang diterapkan pada sistem informasi desa untuk mengelola potensi desa atau kalurahan. Tata kelola desa berbasis digital layak untuk diketahui para pemuda desa di Kulonprogo.
Sedangkan Purwo “Ipung” Harsono akan memaparkan bagaimana mengelola 11 destinasi wisata di Kalurahan Mangunan yang saat ini menjadi tujuan wisata favorit di wilayah DIY. Sebagai tokoh pelaku wisata desa, dia mengalami suka duka mengelola obyek wisata yang bagus untuk pembelajaran para pemuda desa.
Selanjutnya Sihono HT yang juga Founder Wiradesa.co akan memaparkan pengalamannya sebagai wartawan, mulai dari reporter, redaktur, sampai pemimpin redaksi, dan sekarang sebagai pengusaha perusahaan pers media siber. Selain puluhan tahun sebagai wartawan, dia juga 10 tahun memimpin organisasi wartawan, dan mulai tahun 2013 sampai sekarang sebagai penguji kompetensi wartawan di Indonesia.
Dengan reputasinya tersebut, tiga narasumber tentu sangat menarik untuk menjalankan visi SJD, belajar, berkarya, dan berbagi informasi desa bersama 25 pemuda desa di Kulonprogo. Setelah di Kulonprogo, pelaksanaan SJD akan dilanjutkan di Kabupaten Bantul, Sleman, dan Gunungkidul. Pelaksanaan SJD ini mendapat dukungan penuh dari PT Pupuk Kaltim, PT Peruri, dan Wiradesa.co. (*)