Ada Pergeseran Fungsi! Gejok Lesung Seni Tradisi Perdesaan Jawa

Gejok Lesung sekarang untuk menghibur masyarakat, khususnya pengunjung wisata desa. (Foto: Wiradesa)

GEJOK Lesung merupakan seni tradisi perdesaan di Pulau Jawa, Indonesia. Sampai sekarang tradisi petani ini masih lestari. Namun fungsinya sudah mengalami pergeseran.

Dulu, Gejok Lesung dilaksanakan untuk menolak bala. Biasanya dibunyikan warga perdesaan saat ada gerhana bulan di bulan purnama. Tujuannya. agar bulannya tidak tertelan raksasa dan segera muncul lagi untuk menerangi bumi.

Berdasarkan cerita dan diyakini warga desa tempo dulu, kenapa terjadi gerhana bulan, karena bulannya mau dimakan raksasa. Maka saat tahu, bulannya mulai meredup, warga desa, umumnya ibu-ibu membunyikan lesung yang dipukul pakai alu.

Lesung itu terbuat dari kayu nangka. Biasanya untuk menumbuk padi. Sedangkan alu atau alat pemukulnya terbuat dari kayu, umumnya kayu kelapa. Jika alu ditumpukkan ke lesung maka akan memunculkan suara bertalu-talu. Terdengar sampai jauh.

Suara bertalu-talu dari lesung itu diyakini membuat raksasa ketakutan. Diharapkan saat mendengar suara lesung yang ditumbuk pakai alu, si raksasa ketakutan dan mengeluarkan bulan dari mulutnya. Raksasa tidak jadi menelan bulan.

Baca Juga:  Dewan Pers Desak Aparat Usut Tuntas Peretas Akun Digital 24 Wartawan Narasi

Saat bulan sudah terlihat terang lagi, warga desa menghentikan klotekan Gejuk Lesung. Mereka tampak bergembira dan bahagia, karena bulan sudah menyinari bumi lagi.

Namun sekarang, seni tradisi Gejok Lesung bukan lagi untuk menolak bala, tetapi untuk menghibur wisatawan. Sekarang seni tradisi petani perdesaan Jawa itu dijadikan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata desa.

Peserta Sekolah Jurnalisme Desa #2 di Kabupaten Bantul, Zunnita Wihar Meyla menyebutkan pesona budaya tradisi Gejog Lesung menjadi daya tarik Desa Wisata Kakilangit Mangunan.

Menurut Meyla, Desa Wisata Kakilangit Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki pesona budaya dan tradisi yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya kesenian Gejog Lesung.

Gejog Lesung merupakan kesenian tradisional sejak nenek moyang. “Saat ini kesenian tersebut dapat disaksikan setiap hari Sabtu dan Minggu di Pasar Semi Kakilangit, di Rumah Hobbit Seribubatu, serta Hutan Pinussari Mangunan,” ujar Meyla, Senin 24 April 2023.

Sedangkan Ibu Sri, salah satu seniman Gejog Lesung mengungkapkan senang dapat pentas setiap hari Sabtu dan Minggu di Pasar Seni Kakilangit. “Keseharian saya di rumah membuat makanan tradisional tiwul ayu, setiap Sabtu Minggu saya di sini sama ibu-ibu yang lain pentas Gejog Lesung. Senang sekali rasanya bisa menghibur wisatawan yang jajan di Pasar Semi Kakilangit,” ungkapnya saat sedang pentas di Pasar Semi Kakilangit Sabtu (22/4/2023).

Baca Juga:  Wisatawan Amerika Serikat Meracik Sendiri Bahan Wedang Uwuh

Seni tradisi Gejog Lesung sampai sekarang masih lestari. Namun fungsinya sudah bergeser. Jika dulu untuk menolak bala, sekarang untuk menarik wisatawan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *