Aku Bangga Beli Produk Napi

Yuli “Gondhes” memberi pelatihan kepada para napi Lapas Wirogunan Yogyakarta tentang keterampilan menyablon kaos dan membuat huruf timbul dari kayu. (Foto: Wirogunan)

SALAH satu pemuda pelopor Kota Yogyakarta, Yuli “Gondes” Suranto, melaksanakan kegiatan yang layak untuk dicontoh. Dia mengasah keterampilan para narapidana (napi), memasarkan produknya, dan membangkitkan kepercayaan diri para penghuni lembaga pemasyarakatan untuk hidup lebih baik.

“Saat ini kami bersama para penghuni Lapas Wirogunan Yogyakarta belajar keterampilan menyablon kaos dan membuat huruf timbul dari kayu,” ujar Yuli “Gondes” saat berbincang dengan insan pers di Kantor Wiradesa, Wiyoro The Residence B1 Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 13 Agustus 2022.

Setelah belajar bagaimana menyablon kaos, selanjutnya para napi menghasilkan produk kaos atau t’shirt bergambar 77 Tahun Dirgahayu Republik Indonesia bertuliskan “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Kemudian di belakang bertuliskan “Aku Bangga Beli Produk Napi”. Hasil karya para napi Lapas Wirogunan ini dijual Yuli “Gondes” dan timnya kepada para tokoh yang peduli napi.

Wirausahawan muda, Muhammad Helmy, mengapresiasi kegiatan Yuli “Gondes” yang pernah dinobatkan sebagai Pemuda Pelopor Kota Yogyakarta tahun 2019. Apa yang dijalankan anak muda kreatif ini tidak hanya berhenti pada pelaksanaan pendidikan dan latihan saja, tetapi juga diteruskan dengan membuat produk dan pemasarannya. “Saya mengapresiasi kegiatan Mas Gondhes. Aku bangga beli produk napi,” tegas Helmy “Angkring”.

Baca Juga:  Jelang Libur Lebaran, Mendes Minta Desa Wisata Terapkan Protokol Kesehatan

Apa yang dijalankan Yuli “Gondhes” juga mendapat dukungan dari tokoh pendidik, Ki Sutikno. Menurut anak ideologis Ki Hadjar Dewantara ini, hidup itu menjual bukan membeli. Apa yang dilakukan Yuli “Gondhes” itu membuat produk dan menjualnya. Maka harus didukung. “Ayo membuat produk, buatlah sebagus mungkin, lalu dijual,” ujar Ki Sutikno.

Selain melatih bagaimana menyablon, Yuli “Gondhes” juga mengajari para napi bagaimana membuat huruf timbul dengan bahan kayu. Kebetulan unit usaha ‘Gondhes’ mendapat pesanan membuat huruf timbul dari kayu. Untuk memenuhi kebutuhan pemesan, Pemuda Pelopor Kota Yogyakarta ini mendidik para napi untuk mengerjakannya. “Kami berharap, setelah selesai menjalani masa kurungan, para napi memiliki keterampilan menyablon dan membuat huruf timbul dari kayu,” harap Yuli “Gondhes”.

Yuli “Gondhes” (kiri) bersama Sihono HT (tengah) pendiri Wiradesa Group. (Foto: Wiradesa)

Harapan selanjutnya, para napi setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan mampu mandiri membuka usaha sablon atau membuat huruf timbul dari kayu. Yuli “Gondhes” bersama para relawan akan terus berkomunikasi dan menjalin silaturahmi dengan para napi. Jika ada persoalan kualitas produk atau pemasaran, “Gondhes” siap membantunya.

Baca Juga:  Pemenang Pemuda Pelopor Kota Yogyakarta 2022

Menjadi napi bukan akhir dari kehidupan. Hidup akan berjalan terus. Jangan pernah putus asa. Usahakan hidup di masa mendatang akan lebih baik. Terus berusaha untuk lebih baik, lebih baik, dan lebih baik. “Aku bangga beli produk napi”. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *