SUMENEP – Bertani harus memiliki ketelatenan dan kesabaran, mulai dari pengolahan lahan, perawatan untuk penyuburan hingga perawatan agar terhindar dari hama. Saat ini petani di wilayah Sumenep tengah menghadapi hama tikus yang menyerang tanamannya.
Sati’a, petani kacang yang mengalami gagal panen pada musim ini akibat hama tikus yang merusak tanaman.
“Saat ini kami hanya panen sedikit. Sisa-sisa yang dimakan tikus. Kami mengalami kegagalan panen,” terangnya saat ditemui wiradesa.co di Dusun Jarango, Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Sabtu 22 Mei 2021.
Lebih lanjut dia menuturkan, sebelum diserang tikus. Kacang yang ditanam di sepetak sawah miliknya bisa menghasilkan 6 karung kacang. Tetapi apes, saat ini dia hanya bisa panen tidak sampai setengah karung.
“Sebelum diserang tikus, satu petak sawah, bisa panen sampai enam karung kacang. Namun sejak diserang tikus, saat ini kami panennya setengah karung saja tidak sampai,” tuturnya.
Selain kacang, tikus juga menyerang tanaman lain. Seperti padi dan jagung. Hal serupa juga dialami Lutfi, petani padi asal Kecamatan Guluk-Guluk. Dia juga mengatakan tanaman miliknya dirusak tikus.
“Iya tikus. Lebih parah dari pada dimakan burung. Kalau cuma dimakan burung kami masih kebagian banyak. Kalau tikus, padi kami pohonnya digigit. Kayak diarit,” terangnya.
Saat ini banyak petani masih bingung menghadapi hama tersebut. Karena meskipun melakukan pengobatan terhadap hama tikus selama ini, tetapi serangan hama tersebut seperti tak mengalami pengurangan. (Syarifuddin)