Ada fenomena yang tidak biasa di wilayah Kapanewon Banguntapan, perbatasan antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Pada akhir tahun 2024, banyak rumah yang dijual atau dikontrakkan (disewakan).
Saat wartawan Wiradesa.co melintas di jalan antara Kantor Kalurahan Potorono ke Jalan Pleret Balong, ada sedikitnya 5 rumah yang di depannya ada tulisan “Dijual” dan nomor handphone di bawahnya.
Misalnya rumah di pinggir jalan Mertosanan Wetan, Potorono, ada rumah cukup besar di pagar depan tertulis “Disewakan/Dijual” dan nomor handphone. “Rumahnya besar pak, ini saya mau telepon,” ujar seorang ibu yang berhenti di depan rumah yang mau dijual, Minggu 29 Desember 2024.
Sepertinya ibu itu mau mencari rumah untuk tempat tinggal. Apakah dia mau membeli atau mengontrak, katanya tergantung harga yang ditawarkan. Jika harganya wajar dan masih terjangkau dari dana yang tersedia, maka mau dibelinya.
Kamudian saat melintas di Jalan Plakaran Kidul, Baturetno, ada 4 rumah yang akan dijual. Sebuah rumah dua lantai di pagarnya tertulis “Rumah Dijual Murah (dengan nomor telepon), 2 lantai, 4 kamar tidur, 3 kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, carport, dan taman.
Di timurnya, juga ada dua rumah yang di depannya juga ditulisi “Dijual”. Rumah paling timur di pagar depan ditulisi “Rumah Dijual/Dikontrakan”, hubungi nomor handphane yang tertera di bawahnya.
Banyak rumah dijual atau dikontrakkan, tidak hanya di wilayah Kapanewon Banguntapan, saja, tetapi juga wilayah lain di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada fenomena apa ini? Mungkin kondisi ekonomi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. (Ono)