Bermalam di Kampoeng Etnik Kebumen

KEBUMEN – Bermalam di Kampoeng Etnik Kebumen sungguh asyik. Malamnya tidur di bangunan rumah adat, paginya jalan-jalan, sambil melihat berbagai wahana rekreasi anak dan keluarga.

Penginapannya berbentuk bungalow, seperti bangunan rumah adat Suku Sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Setiap satu bangunan, ada kamar tidur, kamar mandi, dan teras kamar untuk duduk-duduk sambil ngopi.

Sedangkan wahana rekreasi yang ada di kompleks Kampoeng Etnik Dusun Legok RT 01/06, Desa Pejagoan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berbagai mainan. Ada sepeda air, canno perahu, sepeda gantung, flying fox, dan out bond.

Ada juga terapi kesehatan, gazebo etnik, bale Arjuna, masjid Al Akhsan, bangunan aquarium, dan tempat penjualan souvenir. Berbagai oleh-oleh seperti kaos, payung, gantungan kunci, dan souvenir lainnya bisa dibeli di Kampoeng Etnik.

Bungalow rumah adat (Foto: Ono/Wiradesa.co)

Selain itu, juga ada jembatan gantung, mancing ikan, kolam renang, dan etnik waterpark. “Untuk sementara kolam renang dan etnik waterpark ditutup, Pengunjung dilarang berenang. Kebijakan ini merupakan komitmen pengelola mematuhi instruksi gubernur, peraturan bupati, dan surat kepala dinas pariwisata,” ujar Pancawati, pengelola Kampung Etnik, Minggu (31/1/2021).

Baca Juga:  Julin, Tamat SMA Sempat Bikin Batu Bata

Pancawati menjelaskan, Instruksi Gubernur Jateng Nomor 02 Tahun 2020 tentang Pedoman Bagi Masyarakat Dalam Rangka Persiapan Menuju Pemulihan Bencana Covid-19 di Wilayah Jateng. Dasar pelarangan berenang itu juga Peraturan Bupati Kebumen Nomor 68 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penularan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Kebumen.

Kemudian juga surat Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jateng Nomor 338/2251 tanggal 15 September 2020 tentang Himbauan Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Bidang Pariwisata.

Saat Tim Wiradesa bermalam di Kampoeng Etnik, Minggu malam, pengelola destinasi wisata ini menerapkan protokol kesehatan secara baik. Ada sarana cuci tangan di berbagai tempat. Pengunjung diwajibkan pakai masker dan cek suhu tubuh saat memasuki area Kampung Etnik.

Pancawati (tengah) bersama staf Kampoeng Etnik (Foto: Ono/Wiradesa.co)

Pada Senin pagi, saat para tamu sarapan atau makan pagi, sejumlah petugas dan staf Kampoeng Etnik melakukan apel pagi dan mendapat pengarahan dari pimpinan. “Kami berharap para petugas mampu melayani pengunjung dengan baik dan sopan,” tegas Pancawati.

Berlibur di Kampoeng Etnik tidak perlu mengeluarkan kocek yang dalam. Karena biaya penginapan dan berbagai aneka wahana rekreasi, terbilang murah. Nginap per hari sekitar Rp150.000. Untuk bermain wahana rekreasi hanya sepuluh ribuan sepuasnya.

Baca Juga:  Siswa SMK Batik Sakti 1 Kebumen Praktik Kerja Lapangan di Kantor Kepala Desa Tambakagung

Dengan sarana dan prasarana rekreasi yang ada, Kampoeng Etnik bisa menjadi alternatif liburan di Kebumen. Jaraknya tidak jauh dari Alun-alun Kebumen, hanya sekitar 300 meter ke arah barat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *